Belajar Dari Mana Saja di tamanpustaka.com

Saat ini ada lebih dari 131 artikel gratis yang tersedia

Mulai Belajar

PARENTING

Tips Membuat Rutinitas Anak SD Yang Menyenangkan

18 - Juni - 2025  50  Share :

Tips membuat rutinitas anak SD yang menyenangkan dan konsisten. Bantu anak belajar disiplin sejak dini tanpa tekanan


Pernah nggak sih kamu merasa hari-hari bareng anak tuh kayak roller coaster? Pagi buru-buru, siang rempong, malam udah lelah total. Nah, coba deh mulai bikin rutinitas harian yang enak buat anak—dan tentu aja buat kamu juga. Nggak harus kaku kayak jadwal kantor, kok. Yang penting konsisten dan menyenangkan.

Kadang kita mikir, “Emang penting ya, anak kecil punya jadwal harian?” Jawabannya: penting banget. Soalnya, rutinitas yang teratur bikin anak lebih tenang, lebih mandiri, dan lebih gampang diajak kerja sama. Nggak perlu yang ribet—asal ada alur jelas dari bangun tidur sampai tidur lagi, anak jadi tahu apa yang harus dia lakukan tanpa harus diomelin terus.

Dan enaknya lagi, kalau rutinitas ini udah terbentuk, kamu sebagai orang tua juga jadi lebih santai. Nggak lagi ada drama “nggak mau mandi”, “nanti-nanti PR-nya”, atau “main terus nggak mau makan”. Anak tahu kapan waktunya main, kapan waktunya belajar, dan kapan waktunya istirahat. Nah, di artikel ini, kita bakal kasih kamu tips ringan, tapi manjur, biar hari-hari sama anak SD jadi lebih teratur tanpa bikin kepala cenat-cenut.

Kenapa Rutinitas Penting untuk Anak SD?

Pernah nggak sih kamu ngerasa hari-harimu bareng anak tuh kayak film drama? Pagi udah ribut soal seragam, siang ada PR yang belum disentuh, dan malam berakhir dengan tangisan karena nggak mau tidur. Tenang, kamu nggak sendiri. Banyak orang tua muda di luar sana yang ngalamin hal yang sama.

Salah satu solusi sederhana tapi powerful adalah bikin rutinitas harian. Bukan jadwal militer, ya. Tapi rutinitas yang fleksibel dan menyenangkan, yang bantu anak merasa aman dan tahu apa yang harus dilakukan. Dan kabar baiknya, ini juga bikin hidup kamu jauh lebih teratur.

Kami di tamanpustaka.com sudah ngobrol sama puluhan orang tua dan guru SD tentang tantangan paling umum yang mereka hadapi. Hasilnya? Mayoritas bilang masalah utama adalah anak susah fokus, cepat bosan, dan sering ngambek karena nggak tahu apa yang diharapkan dari mereka. Nah, semua itu bisa dipelankan efeknya lewat rutinitas harian yang konsisten.

Misalnya nih, ibu Dina — salah satu guru SD di Bondowoso yang sudah mengajar lebih dari 15 tahun — cerita bahwa anak-anak yang punya jadwal tetap di rumah ternyata lebih cepat beradaptasi di sekolah. “Mereka nggak gampang kaget dengan perubahan, karena udah terbiasa disiplin dari rumah,” katanya.

Atau cerita dari mas Rino, ayah dua anak di Surabaya. Dulu dia sering stres tiap pagi karena anaknya susah bangun. Tapi sejak bikin rutinitas malam — mulai dari gosok gigi, baca buku, lalu tidur dengan musik tenang — bangunnya jadi lebih mudah. “Sekarang jam 6 pagi udah bangun sendiri. Bahkan suka bantu siapin sarapan,” ujarnya sambil tertawa.

Jadi, kalau kamu sedang cari cara biar anak SD bisa lebih mandiri, nggak gampang ngambek, dan waktu kamu sebagai orang tua jadi lebih efisien — yuk mulai susun rutinitas kecil dari sekarang. Nggak usah nunggu sempurna. Artikel ini bakal bantu kamu langkah demi langkah, mulai dari jam bangun sampai waktu main. Siap? Yuk lanjut scroll ke bawah!

1. Jam Bangun & Tidur yang Konsisten

Percaya nggak, rutinitas tidur yang teratur bisa jadi penyelamat pagi hari kamu? Coba deh perhatiin: kalau anak cukup tidur, pagi-pagi udah senyum, gampang disuruh mandi, dan sarapan pun lahap. Tapi kalau tidurnya semalam kelewat larut, paginya? Ya ampun… bisa jadi drama satu RT!

Idealnya, anak SD tidur pukul 8 malam dan bangun sekitar pukul 5.30 pagi. Kenapa? Karena rata-rata anak butuh sekitar 9–11 jam tidur berkualitas. Jangan anggap sepele ya, tidur cukup ini bantu banget jaga mood mereka tetap stabil, fokus saat pelajaran, dan tubuhnya pun jadi lebih segar.

Salah satu trik biar anak nggak susah tidur adalah bikin “ritual tidur malam” yang santai. Misalnya: jam 7.30 sudah berhenti nonton TV atau main HP, lanjut sikat gigi, lalu baca buku bareng di tempat tidur. Bisa juga tambahkan musik instrumental lembut atau white noise kalau suasana rumah cenderung berisik.

Contohnya, keluarga Mbak Intan di Malang punya kebiasaan rutin sebelum tidur: anaknya mandi air hangat jam 7, lalu cerita tentang hal yang paling seru hari itu, terus lanjut baca buku cerita favorit. Hasilnya? Anak lebih cepat tertidur dan jarang cranky di pagi hari.

Alarm juga bisa jadi solusi praktis. Tapi, pilih bunyi yang lembut atau lagu kesukaan anak. Biar bangunnya nggak kaget atau malah tambah kesal. Kalau anak sudah terbiasa bangun sendiri, mereka akan lebih percaya diri dan siap memulai hari dengan semangat.

Jadi, yuk mulai atur ulang jadwal tidur anak dari sekarang. Konsistensi ini bukan cuma bikin pagi kamu lebih tenang, tapi juga bantu anak jadi lebih sehat, fokus, dan ceria setiap hari.

2. Waktu Belajar Tanpa Gangguan

Salah satu kunci anak cepat paham pelajaran adalah belajar di waktu yang sama setiap hari. Misalnya, kamu bisa atur waktu belajar antara jam 4 sore sampai jam 5. Di jam segitu, anak biasanya udah cukup istirahat setelah pulang sekolah dan belum masuk waktu bermain malam.

Nah, yang penting: minimalkan gangguan. Matikan TV, jauhkan ponsel, dan kalau bisa, beri contoh dengan ikutan baca buku atau kerja sambil duduk di dekatnya. Anak itu peniru ulung, lho!

Buat juga sudut belajar khusus. Nggak perlu meja mahal, cukup meja kecil yang rapi, lampu yang terang, dan tanpa mainan di sekitarnya. Anak jadi tahu, kalau udah duduk di situ, waktunya serius.

Kalau anakmu gampang bosan, cobain metode 25-5: belajar 25 menit, istirahat 5 menit. Bisa sambil stretching, minum air, atau gambar bebas. Ulangi 2–3 kali aja udah cukup untuk anak SD.

Contohnya, Bunda Tia di Yogyakarta punya jadwal tetap: anaknya belajar habis mandi sore, pakai timer dari dapur biar tahu kapan waktunya istirahat. Anak jadi disiplin, dan PR pun selesai tanpa drama.

3. Waktu Main dan Istirahat

Jangan anggap sepele waktu bermain. Buat anak SD, main itu bukan cuma hiburan, tapi juga bagian penting dari proses belajar. Lewat bermain, mereka belajar bersosialisasi, mengatur emosi, bahkan menyelesaikan masalah kecil ala mereka sendiri.

Kamu bisa kasih waktu main bebas habis belajar sore, misalnya dari jam 5 sampai magrib. Biarkan anak main sepeda, lari-lari kecil di halaman, atau main petak umpet sama teman tetangga. Kalau nggak memungkinkan main di luar, bisa juga isi waktu dengan menggambar, baca komik, atau bikin prakarya dari kardus bekas.

Contohnya, keluarga Pak Guntur di Banyuwangi punya aturan seru: setiap sore anaknya boleh main bebas selama satu jam, asal sebelumnya sudah mandi dan belajar. Anak jadi semangat belajar karena tahu akan ada waktu bebas yang menyenangkan setelahnya.

Selain bermain, jangan lupa sediakan waktu istirahat. Bukan cuma tidur malam, tapi juga tidur siang kalau memang dibutuhkan. Tidur 30–60 menit setelah makan siang bisa bantu anak lebih segar dan fokus saat belajar atau bermain sore.

Intinya, waktu main dan istirahat itu bukan “mengganggu” rutinitas anak, tapi justru bikin rutinitas jadi seimbang. Anak pun tumbuh lebih bahagia dan sehat, tanpa tekanan berlebihan.

4. Ajak Anak Bantu Kegiatan Rumah

Banyak orang tua berpikir, "Ah, nanti aja kalau udah besar baru bantu-bantu." Padahal, justru dari kecil lah momen terbaik buat ngajarin anak soal tanggung jawab. Caranya? Libatkan mereka dalam kegiatan rumah tangga ringan sesuai usia.

Misalnya, anak usia 6–7 tahun bisa diajak beresin mainan sendiri setelah main, bantu lipat baju kecil, atau siram tanaman tiap pagi. Biar makin seru, jadikan kegiatan itu seperti permainan. Contohnya, siapa paling cepat beresin meja makan, atau bikin lomba menyapu tanpa ada debu tersisa.

Di rumah Bu Nisa, anaknya yang kelas 1 SD sudah terbiasa bantu taruh sendok-garpu di meja makan. Awalnya butuh waktu dan pengawasan, tapi sekarang jadi kebiasaan yang malah bikin anak merasa “berguna” di rumah.

Yang penting, jangan lupa kasih apresiasi. Nggak perlu selalu hadiah, cukup pujian hangat seperti, “Wah, Mama bangga banget sama kamu hari ini,” bisa bikin anak merasa dihargai dan makin semangat membantu.

Kegiatan sederhana ini bukan cuma melatih tanggung jawab, tapi juga memperkuat bonding antara anak dan orang tua. Anak pun tumbuh dengan rasa percaya diri dan kebiasaan baik sejak dini.

5. Gunakan Jadwal Visual & Warna-Warni

Anak-anak lebih mudah memahami sesuatu lewat gambar dan warna. Nah, daripada cuma ngomong, “Ayo, sekarang waktunya belajar,” coba deh pakai jadwal visual yang seru dan penuh warna.

Caranya gampang: ambil karton, buat kolom waktu, lalu tempel gambar-gambar kegiatan anak—seperti ikon buku untuk belajar, bola untuk bermain, piring untuk makan, dan tempat tidur untuk istirahat. Tambahkan warna yang berbeda untuk setiap aktivitas: biru untuk belajar, hijau untuk main, kuning untuk bantu orang tua, dan oranye untuk waktu istirahat.

Contohnya, di rumah Pak Andi di Surabaya, setiap hari anaknya ngelihat jadwal tempel di pintu kamar. Setiap kali selesai satu kegiatan, si kecil kasih tanda centang pakai stiker lucu. Hasilnya? Anak jadi lebih mandiri, tahu apa yang harus dilakukan tanpa harus disuruh terus-menerus.

Tempel jadwal ini di tempat yang sering dilihat—bisa di kulkas, dinding ruang tamu, atau pintu kamar anak. Bonusnya, kamu bisa ajak anak bikin jadwal ini bareng, biar mereka merasa punya andil dan makin semangat menjalaninya.

Jadwal visual ini bukan cuma bikin rutinitas lebih rapi, tapi juga bantu anak belajar time management sejak dini—tanpa terasa seperti sedang “diajari.”

Penutup: Rutinitas Bikin Hari Anak Lebih Terarah

Nah, itu dia tips-tips sederhana tapi berdampak besar untuk membantu anak SD menjalani harinya lebih teratur. Ingat, rutinitas bukan soal memaksa atau mengikat anak, tapi soal memberi mereka arah, kenyamanan, dan rasa aman.

Nggak perlu langsung sempurna. Cukup mulai dari satu dua kebiasaan dulu, lalu tambahkan seiring waktu. Anak juga butuh waktu untuk menyesuaikan diri, jadi penting banget untuk sabar dan konsisten.

Dan yang paling penting? Jangan lupa nikmati prosesnya. Karena di balik rutinitas harian, ada banyak momen manis yang bisa jadi kenangan berharga bareng si kecil.

Selamat mencoba, Ayah Bunda! ????

Ditulis oleh :


Aristo Bharata

Aristo Bharata

Founder tamanpustaka.com & guru di UPTD SPF SDN Sekarputih 1 Kecamatan Tegalampel Bondowoso

Artikel Terbaru


Paling Banyak Dibaca



Media Pendidikan Terbaru


Fitur Baru di tamanpustaka.com

Dapatkan Media Pembelajaran dan Aplikasi Pendukung Administrasi Sekolah Secara GRATIS.

Artikel Terbaru Lainnya

Temukan pilihan artikel terbaru lainnya yang telah kami siapkan khusus untuk Anda. Temukan beragam topik menarik, inspirasi, dan informasi terkini yang sayang untuk dilewatkan!

Temukan dan Ikuti Kami 

Terhubung lebih dekat dengan kami melalui media sosial! Dapatkan update terkini, informasi menarik, dan konten eksklusif langsung di feed Anda. Ikuti kami di semua platform favorit Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami!

Tentang tamanpustaka.com

tamanpustaka.com menyajikan materi pelajaran, pengetahuan umum, serta media pembelajaran lengkap dengan gambar dan video untuk siswa hingga masyarakat umum.