FIQIH KELAS 3
Panduan Fidyah Dan Puasa Ramadhan
27 - Februari - 2025 216 Share :Panduan lengkap tentang fidyah dan puasa Ramadhan, termasuk cara membayar fidyah, keutamaan puasa Ramadhan

Selamat datang di panduan lengkap tentang fidyah dan puasa Ramadhan. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam mengenai fidyah, termasuk definisi, syarat, cara menghitung, dan cara membayarnya. Kami juga akan membahas keutamaan puasa Ramadhan, bacaan sahur dan berbuka puasa, hal-hal yang membatalkan puasa, serta amalan yang dianjurkan di bulan Ramadhan.
Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu. Namun, ada kondisi tertentu yang membuat seseorang tidak dapat menjalankan puasa, seperti sakit, hamil, atau usia tua. Dalam kondisi tersebut, fidyah menjadi solusi sebagai pengganti puasa yang tidak terlaksana.
Artikel ini ditujukan untuk membantu umat Islam memahami lebih lanjut tentang fidyah dan puasa Ramadhan, serta memberikan panduan praktis dalam menjalankan ibadah ini dengan baik dan benar sesuai syariat. Semoga informasi yang kami sajikan dapat bermanfaat dan menjadi panduan yang berguna bagi Anda.
Fidyah dalam Islam
Apa itu fidyah?
Fidyah adalah pemberian yang wajib dilakukan oleh umat Islam yang tidak dapat menjalankan puasa Ramadhan karena alasan tertentu, seperti sakit atau hamil. Fidyah berfungsi sebagai pengganti puasa yang tidak terlaksana.
Fidyah juga dapat diberikan oleh orang yang tidak mampu berpuasa karena usia tua atau sakit kronis yang tidak sembuh. Dalam hal ini, fidyah berfungsi sebagai pengganti puasa yang tidak dapat dijalankan seumur hidup.
Fidyah merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang tidak mampu berpuasa. Fidyah memiliki syarat, cara menghitung, dan cara membayar yang harus dipahami oleh umat Islam.
Syarat membayar fidyah
Syarat membayar fidyah mencakup keadaan seseorang yang tidak mampu berpuasa selama Ramadhan, baik karena sakit yang tidak dapat disembuhkan, usia tua, atau kondisi lainnya yang menyebabkan puasa tidak dapat dilakukan dengan aman.
Orang yang membayar fidyah harus memiliki niat yang tulus dan ikhlas untuk membayar fidyah sebagai pengganti puasa yang tidak dapat dilaksanakan. Niat ini harus disertakan saat membayar fidyah agar mendapatkan pahala yang maksimal.
Orang yang membayar fidyah harus memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk membayar fidyah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika seseorang tidak mampu membayar fidyah, maka dia tidak diwajibkan untuk membayar fidyah.
Cara menghitung fidyah
Fidyah dihitung berdasarkan jumlah hari puasa yang tidak dilaksanakan. Setiap hari puasa yang tidak dilaksanakan dihitung sebagai satu kali pembayaran fidyah. Jumlah fidyah yang harus dibayarkan ditentukan berdasarkan harga satu sa' makanan pokok yang berlaku di daerah tersebut.
Contoh: Jika harga satu sa' beras adalah Rp 50.000, maka jumlah fidyah yang harus dibayarkan untuk satu hari puasa adalah Rp 50.000. Jika seseorang tidak mampu berpuasa selama 30 hari, maka jumlah fidyah yang harus dibayarkan adalah Rp 1.500.000.
Orang yang tidak mampu membayar fidyah sebesar itu dapat membayar sesuai kemampuan finansialnya. Namun, sebaiknya dia berusaha untuk membayar fidyah sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar mendapatkan pahala yang maksimal.
Orang yang membayar fidyah harus memastikan bahwa jumlah fidyah yang dibayarkan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika terdapat kesalahan dalam perhitungan, maka fidyah tersebut tidak sah dan tidak mendapatkan pahala yang dijanjikan.
Bayar fidyah atau ganti puasa?
Orang yang tidak mampu berpuasa selama Ramadhan memiliki dua pilihan, yaitu membayar fidyah atau mengganti puasa yang tidak dilaksanakan. Pilihan ini tergantung pada kondisi kesehatan dan kemampuan finansial seseorang.
Jika seseorang tidak mampu berpuasa karena sakit yang tidak dapat disembuhkan atau kondisi lain yang menyebabkan puasa tidak dapat dilaksanakan dengan aman, maka dia dapat membayar fidyah sebagai pengganti puasa yang tidak dilaksanakan.
Jika seseorang tidak mampu berpuasa karena alasan tertentu, seperti bepergian atau bekerja, maka dia dapat mengganti puasa yang tidak dilaksanakan setelah Ramadhan berakhir. Dalam hal ini, dia tidak diwajibkan untuk membayar fidyah.
Orang yang memilih untuk membayar fidyah harus memastikan bahwa jumlah fidyah yang dibayarkan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika terdapat kesalahan dalam perhitungan, maka fidyah tersebut tidak sah dan tidak mendapatkan pahala yang dijanjikan.
Cara Membayar Fidyah
Cara membayar fidyah sesuai syariat
Menurut syariat, fidyah dibayarkan dengan memberikan makanan pokok, seperti beras, kepada orang miskin. Pembayaran fidyah dilakukan dengan niat yang ikhlas dan sesuai dengan jumlah hari yang tidak dapat dilaksanakan puasa.
Orang yang membayar fidyah harus memastikan bahwa makanan pokok yang diberikan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika makanan pokok tersebut tidak sesuai, maka fidyah tersebut tidak sah dan tidak mendapatkan pahala yang dijanjikan.
Cara membayar fidyah:
- Hitung jumlah hari puasa yang tidak dilaksanakan.
Langkah pertama adalah menghitung jumlah hari puasa yang tidak dapat dilaksanakan selama Ramadhan. Setiap hari yang tidak berpuasa harus diganti dengan fidyah.
- Hitung jumlah fidyah yang harus dibayarkan berdasarkan harga satu sa' makanan pokok yang berlaku di daerah tersebut.
Setelah mengetahui jumlah hari yang tidak berpuasa, langkah berikutnya adalah menghitung jumlah fidyah yang harus dibayarkan. Jumlah ini didasarkan pada harga satu sa' makanan pokok yang berlaku di daerah tersebut.
- Beli makanan pokok yang sesuai dengan jumlah fidyah yang harus dibayarkan.
Setelah menghitung jumlah fidyah, beli makanan pokok yang sesuai dengan jumlah fidyah yang harus dibayarkan. Pastikan makanan pokok tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Bagikan makanan pokok tersebut kepada orang miskin atau yang membutuhkan.
Setelah membeli makanan pokok, bagikan makanan tersebut kepada orang miskin atau yang membutuhkan. Pastikan makanan tersebut sampai kepada mereka yang berhak menerimanya.
- Niatkan fidyah sebagai pengganti puasa yang tidak dilaksanakan.
Saat membayar fidyah, niatkan dalam hati bahwa fidyah tersebut sebagai pengganti puasa yang tidak dapat dilaksanakan. Niat ini penting agar fidyah yang dibayarkan sah dan mendapatkan pahala.
- Doakan agar fidyah yang dibayarkan diterima oleh Allah SWT.
Setelah membayar fidyah, doakan agar fidyah yang dibayarkan diterima oleh Allah SWT. Berdoa agar amalan tersebut diterima dan mendapatkan pahala yang dijanjikan.
Membayar fidyah untuk ibu melahirkan
Orang yang tidak mampu berpuasa karena melahirkan dapat membayar fidyah sebagai pengganti puasa yang tidak dilaksanakan. Fidyah ini berlaku selama masa nifas dan menyusui, yang biasanya berlangsung selama 40 hari.
Orang yang membayar fidyah untuk ibu melahirkan harus memastikan bahwa jumlah fidyah yang dibayarkan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika terdapat kesalahan dalam perhitungan, maka fidyah tersebut tidak sah dan tidak mendapatkan pahala yang dijanjikan.
Cara membayar fidyah untuk ibu melahirkan:
- Hitung jumlah hari puasa yang tidak dilaksanakan selama masa nifas dan menyusui.
Langkah pertama adalah menghitung jumlah hari puasa yang tidak dapat dilaksanakan selama masa nifas dan menyusui. Biasanya, masa nifas berlangsung selama 40 hari, namun bisa berbeda-beda tergantung kondisi masing-masing ibu.
- Hitung jumlah fidyah yang harus dibayarkan berdasarkan harga satu sa' makanan pokok yang berlaku di daerah tersebut.
Setelah mengetahui jumlah hari yang tidak dapat berpuasa, langkah berikutnya adalah menghitung jumlah fidyah yang harus dibayarkan. Jumlah ini didasarkan pada harga satu sa' makanan pokok yang berlaku di daerah tersebut.
- Beli makanan pokok yang sesuai dengan jumlah fidyah yang harus dibayarkan.
Setelah menghitung jumlah fidyah, beli makanan pokok yang sesuai dengan jumlah fidyah yang harus dibayarkan. Pastikan makanan pokok tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Bagikan makanan pokok tersebut kepada orang miskin atau yang membutuhkan.
Setelah membeli makanan pokok, bagikan makanan tersebut kepada orang miskin atau yang membutuhkan. Pastikan makanan tersebut sampai kepada mereka yang berhak menerimanya.
- Niatkan fidyah sebagai pengganti puasa yang tidak dilaksanakan.
Saat membayar fidyah, niatkan dalam hati bahwa fidyah tersebut sebagai pengganti puasa yang tidak dapat dilaksanakan. Niat ini penting agar fidyah yang dibayarkan sah dan mendapatkan pahala.
- Doakan agar fidyah yang dibayarkan diterima oleh Allah SWT.
Setelah membayar fidyah, doakan agar fidyah yang dibayarkan diterima oleh Allah SWT. Berdoa agar amalan tersebut diterima dan mendapatkan pahala yang dijanjikan.
Bayar fidyah kepada siapa?
Fidyah harus dibayarkan kepada orang miskin atau yang membutuhkan. Orang yang menerima fidyah harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti tidak mampu berpuasa karena alasan yang sah dan membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Orang yang membayar fidyah harus memastikan bahwa makanan pokok yang diberikan sudah sampai kepada orang yang berhak menerimanya. Jika makanan pokok tersebut tidak sampai, maka fidyah tersebut tidak sah dan tidak mendapatkan pahala yang dijanjikan.
Orang yang menerima fidyah harus bersyukur atas bantuan yang diberikan dan berdoa agar orang yang memberikan fidyah mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Menerima fidyah merupakan amalan yang mulia dan mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah SWT.
Bacaan niat membayar fidyah
Niat membayar fidyah harus disertakan saat membayar fidyah agar mendapatkan pahala yang maksimal. Niat ini harus tulus dan ikhlas untuk membayar fidyah sebagai pengganti puasa yang tidak dapat dilaksanakan.
Bacaan niat membayar fidyah:
نَوَيْتُ أَنْ أُفِيْ فِيْدْيَةَ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya:
niat membayar fidyah Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala.
Puasa Ramadhan
Keutamaan puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi umat Islam. Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang mampu berpuasa.
Keutamaan puasa Ramadhan antara lain adalah mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT, membersihkan jiwa dan hati dari dosa-dosa, meningkatkan rasa sabar dan tawakal, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Orang yang berpuasa Ramadhan dengan ikhlas dan tulus akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Puasa Ramadhan merupakan kesempatan emas untuk mendapatkan ampunan dan rahmat Allah SWT.
- Mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
- Membersihkan jiwa dan hati dari dosa-dosa.
- Meningkatkan rasa sabar dan tawakal.
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Bacaan sahur dan berbuka puasa
Bacaan sahur dan berbuka puasa merupakan amalan yang dianjurkan bagi umat Islam yang berpuasa. Bacaan ini mengandung doa dan dzikir yang dapat membantu umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa dengan baik.
Bacaan sahur dan berbuka puasa dapat membantu umat Islam dalam memperkuat iman dan taqwa. Dengan membaca doa dan dzikir saat sahur dan berbuka puasa, umat Islam dapat mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
Bacaan sahur:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Artinya:
niat puasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'ala.
Bacaan berbuka puasa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ أَنْ تَغْفِرَ لِي
Artinya:
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, agar Engkau mengampuni dosa-dosaku.
Hal-hal yang membatalkan puasa
Puasa dapat dibatalkan oleh beberapa hal tertentu, seperti makan dan minum dengan sengaja, berhubungan suami istri, dan haid. Hal-hal ini dapat membatalkan puasa dan mengharuskan umat Islam untuk mengganti puasa yang tidak dilaksanakan.
- Makan dan minum dengan sengaja. Jika seseorang makan atau minum dengan sengaja saat berpuasa, maka puasanya batal dan harus diganti di hari lain.
- Berhubungan suami istri. Berhubungan suami istri saat berpuasa akan membatalkan puasa dan mengharuskan seseorang untuk mengganti puasa serta membayar kafarat.
- Haid. Wanita yang mengalami haid harus membatalkan puasanya dan menggantinya di hari lain setelah Ramadhan.
- Muntah dengan sengaja. Muntah dengan sengaja akan membatalkan puasa, sedangkan muntah yang tidak disengaja tidak membatalkan puasa.
- Makanan atau minuman yang masuk ke dalam tubuh tanpa disengaja. Jika makanan atau minuman masuk ke dalam tubuh tanpa disengaja, seperti debu atau asap, puasa tidak batal dan tetap sah.
Amalan di bulan Ramadhan
Amalan yang dianjurkan di bulan Ramadhan:
- Menunaikan ibadah puasa dengan ikhlas dan tulus.
Menunaikan ibadah puasa dengan niat yang ikhlas dan tulus merupakan amalan yang sangat dianjurkan di bulan Ramadhan. Dengan niat yang ikhlas, puasa yang dijalankan akan mendapatkan pahala yang maksimal dari Allah SWT.
- Memperbanyak membaca Al-Qur'an dan dzikir.
Memperbanyak membaca Al-Qur'an dan dzikir selama bulan Ramadhan dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Amalan ini juga dapat menenangkan hati dan pikiran serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan.
- Memperbanyak sedekah dan infak.
Memperbanyak sedekah dan infak di bulan Ramadhan merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Dengan bersedekah, kita dapat membantu sesama yang membutuhkan dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT.
- Memperbanyak shalat sunnah dan tarawih.
Memperbanyak shalat sunnah dan tarawih selama bulan Ramadhan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Shalat sunnah dan tarawih juga merupakan amalan yang sangat dianjurkan untuk mendapatkan pahala yang besar.
- Memperbanyak berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
Memperbanyak berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT di bulan Ramadhan merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Dengan berdoa, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan atas segala dosa yang telah dilakukan.

Aristo Bharata
Founder tamanpustaka.com & guru di UPTD SPF SDN Sekarputih 1 Kecamatan Tegalampel Bondowoso