Belajar Dari Mana Saja di tamanpustaka.com

Mulai Belajar

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 7

Khulafaurrasyidin Sebagai Cerminan Akhlak Rasulullah 3

ELY ZULAIKHA, 26 - Oktober - 2020 2565

Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Tsanawiyah Khulafaurrasyidin Rasulullah SAW Khulafaurrasyidin adalah Khalifah Umar bin Khattab


blogs-images

Rasulullah memberi gelar al-Faruq (sang Pembeda) kepada Umar. Diriwayatkan dari Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Al-Hakim, dikatakan bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menempatkan kebenaran pada lisan dan hati Umar. Allah dengannya membedakan yang hak dan yang batil.”

Umar bin Khattab menjadi Khalifah selama kurang lebih 10 tahun 6 bulan tepatnya pada tahun 13-23 H/634-644 M.

Prestasi yang Dicapai pada Masa Kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab

  1. Umar membuat kebijakan dalam pemerintahan, seperti memberi kepala  daerah (gubernur) disetiap wilayah, menetukan wakilnya, dan membuat pembagian tugas seperti membuat dewan keamanan yang mengurusi pasukan, dewan pajak, dan lainnya. 
  2. Pada masa Khalifah Umar, daerah Irak dibangun dua kota yaitu kota Basrah dan kota Kufah, seperti kota Fustat di Mesir.  
  3. Menetapkan tahun hijriyah untuk umat Islam, beliau menghitungnya saat awal hijrah Nabi Muhammad. Ke Kota Madinah.
  4. Meneruskan pengiriman pasukan yang diawali oleh Abu Bakas Ash-Shiddiq, hal ini membuat Persia, Romawi, dan Syam masuk ke dalam wilayah Daulah Islamiah.

sejarah kebudayaan islam

Saat itu, panglima tertinggi kaum muslimin yaitu Sa’ad bin Abi Waqash Az-Zahri Al-Quraisy perang melawan Persia. Dengan kejeniusan dan rahmat Allah Swt. Kaum muslimin menang dalam pertempuran Qadisyah dengan meninggalnya panglima perang Persia yaitu Rustum, juga puluhan ribu kaum Persia terbunuh. Akhirnya ibu kota Persia bisa dikuasai kaum muslimin pada bulan Safar tahun 16 H. Namun Raja Persia tidak terima atas kekalahannya, ia pun menyiapkan pasukan untuk melawan kaum muslimin. Sehingga terjadilah peperangan besar yang dihadapi kaum muslimin dengan kaum kafir Persia, yaitu Perang Nahawand. Di bawah kepemimpinan pangliman An-Nukman bin Makrun, peperangan dimenangkan oleh pasukan kaum muslimin. Perang ini terjadi pada tahun 21 H atau 641 M.

Pertempuran yang kedua melawan Negara Romawi, para panglima kaum muslimin berhasil menaklukkan kota-kota di wilayah Romawi, seperti Damaskus, Hims, dan Himah. Kemudian menaklukkan Halbi di Suriah dibawah komando Abu Ubaidah Ibnu Jarah.

Palestina dapat dimenangkan di bawah komando Amru bin Ash dan Yazid bin Abi Sufyan. Dengan terbukanya Palestina maka peluang membuka Kota Mesir semakin besar karena dahulu Mesir di bawah jajahan Romawi. Amru bin Ash memberi usulan kepada Umar bin Khattab untuk memberikan perintah membuka Mesir. Setelah disetujui Khalifah Umar, Amru bin Ash dan pasukan kaum muslimin berangkat menuju Mesir untuk membebaskankan Mesir dari Romawi. Pertama, kaum muslimin berhasil menjatuhkan benteng Babilonia disusul Iskandariyah dan benteng-benteng lainnya hingga Mesir jatuh dan masuk ke dalam Daulah Islamiyah. Batas Negara Islam berkembang sangat jauh, batas wilayah timur Sungai Sind (Sekarang Pakistan) sedangkan batas wilayah barat Sungai Jihun di Libya.

  1. Membentuk Baitul Mal dan dewan perang. Baitul Mal adalah lembaga yang mengurusi keuangan Negara. Pemasukan dan pengeluaran uang yang berasal dari pusat ataupun provinsi-provinsi yang mendapat pengawasan ketat. Ada juga Dewan perang yan bertugas untuk mencatat administrasi ketentaraan. Dalam hal ini, Khalifah Umar membentuk beberapa dewan atau lembaga untuk menunjang administrasi dan operasional tugas eksekutif, yaitu: Diwan AL-Kharraj (Lembaga Perpajakan), Diwan Al-Addats (Lembaga Kepolisian), Nazar Al-Nafiat (Lembaga Pekerjaan Umum), Diwan Al-Jund (Lembaga Militer), Bai’at Al-Mal (Lembaga Keuangan atau Pembendaharaan Negara).

Ketika Umar bin Khattab sedang mengimami shalat shubuh, beliau ditusuk 6 tusukan oleh Abu Lu’luah Al-Majusi seorang budak Persia. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, tanggal 25 Dzulhijjah tahun 23 H.. Ini disebabkan konspirasi kaum Majusi untuk membunuh khalifah kaum muslimin karena mereka dikalahkan dalam peperangan melawan kaum muslimin.

Ketika Umar sakit setelah ditusuk Abu Lu’luah, ia memanggil tiga calon penggantinya, yaitu Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan Sa’ad bin Abi waqash. Pertemuan dengan mereka dilakukan secara bergantian, Umar berpesan untuk tidak mengangkat kerabat sebagai pejabat. Kemudian Khalifah Umar segera membentuk dewan tersebut. Keenam sahabat tersebut telah dijamin oleh Allah Swt. Akan masuk surga. Umar meminta kepada keenam sahabat tersebut untuk memusyawarahkan pengganti khalifah setelahnya. Keenam sahabat tersebut adalah, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqash, Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin Ubaidillah. Setelah melakukan musyawarah, anggota dewan sepakat untuk memilih Usman din Affan sebagai khalifah pengganti Umar bin Khattab.

 

SUMBER


1 Muhammad Ajwad Jauhari, Sejarah Kebudayaan Islam untuk MTs dan yang Sederajat Kelas VII, (Surakarta:Putra Nugraha) hlm. 10

2 Muhammad Ajwad Jauhari, Sejarah Kebudayaan Islam untuk MTs dan yang Sederajat Kelas VII, (Surakarta:Putra NUgraha) hlm. 11

3 Muhammad Ajwad Jauhari, Sejarah Kebudayaan Islam untuk MTs dan yang Sederajat Kelas VII, (Surakarta:Putra Nugraha) hlm. 13

Subscribe...

Masukkan e-mail untuk mendapatkan artikel terbaru

Atau follow kami di :

Tentang Taman Pustaka

Taman Pustaka adalah website yang membahas tentang pelajaran sekolah, madrasah dan pengetahuan umum. Taman Pustaka juga sebagai media pembelajaran bagi para siswa, santri, mahasiswa, serta masyarakat umum yang ingin mengembangkan pengetahuan. pada setiap artikel di taman pustaka di lengkapi gambar dan video agar kandungan materi dalam artikel dapat lebih mudah dipelajari.