Khulafaurrasyidin Cermin Akhlak Rasulullah SAW 1

Sejarah Khulafaurrasyidin

Setelah melaksanakan haji wada’ , Rasulullah mengalami sakit selama berminggu-minggu hingga akhirnya Rasulullah wafat pada hari Senin tanggal 8 Juni 632 M atau tepatnya pada 12 Rabiul Awal tahun 10 Hijriah. Beliau wafat di Madinah. Umar bin Khattab yang mendengar berita itu merasa tidak percaya, umar berkeliling kota dan membawa pedang untuk menanyakan kabar tersebut kepada masyarakat. Semuanya mengatakan bahwa Rasulullah telah wafat, lalu umar menghambat pemakaman Rasullah. Umar yakin bahwa Rasulullah itu masih hidup, hanya saja jiwa Rasulullah sedang tidak berada di raganya. Pada saat itu Abu Bakar sedang di luar Madinah, setelah beliau mendengar kabar tersebut langsung bergegas kembali ke Madinah. Abu Bakar mendatangi umar sedang menahan kaum muslimin yang akan mengurus jenazah Rasulullah. Abu Bakar berpidato kepada kaum muslimin, “Saudara-saudara! Barang siapa mau menyembah Muhammad, Muhammad sudah mati. Tetapi barang siapa mau menyembah Allah, Allah selalu hidup tak pernah mati.”[1]

Lalu Abu Bakar membacakan Surat Ali Imran (3) ayat 144.

وَما َمُحَمَدٌ اِلاَّ رَسُوْلٌ قَدْخَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ اَفَاِمَّاتَ اَوْقُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَى اَعْقَابِكُمْ وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرُّ الله شَيْئًا وَسَيَجْزِى الله الشَّكِرِيْنَْ

Artinya “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul, Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Brang siapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikit pun, dan Allah akana memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”

Umar tersadar dan merasa tenang, kemudian kaum muslimin kembali mengurus jenazah Rasulullah.

Sepeninggal Rasulullah, kaum muslimin berdebat untuk mencari pemimpin pengganti beliau. Kaum Anshar memilih Sa’ad bin Ubadah untuk menjadi calon pemimpin kota Madinah. Sedangkan kaum Muhajirin memiliki pendapat yang berbeda, mereka berpendapat bahwa pengganti Rasulullah harus dari kaum Muhajirin. Karena mereka ikut merasakan dan menderita bersama Rasulullah. Umar bin Khattab menunjuk Abu Bakar untuk menjadi calon pemimpin pengganti Rasulullah. Setelah melakukan musyawarah yang panjang, Abu Bakar yang terpilih menjadi khalifah pengganti Rasulullah saw. Lalu Abu Bakar dibaiat di Madinah.

Khulafaurrasyidin berasal dari kata khulafa dan as-rasyidin. Kata khulafa merupakan bentuk jama dari kata khalifah yang artinya pengganti sedangkan ar-rasyidin artinya mendapat petunjuk. Arti dari khulafaurrasyidin yaitu para pengganti dan penerus kepemimpinan Islam setelah Rasulullah saw. Khulafaurrasyidin terdiri dari empat sahabat Rasulullah, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib.

Tokoh Khulafaurrasyidin

Abu Bakar Ash-Shiddiq

Biografi Abu Bakar Ash-Shiddiq

Abu Bakar Ash-Shiddiq memiliki nama asli yaitu Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa’ad bin Ta’im bin Murrah Ka’ab bin Lu’ai bin Ghalib bin Fihr al Qurasy at-Taimi. Nasabnya bertemu dengan Nabi Muhammad saw. pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Abu Bakar diberi julukan Ash-Shiddiq oleh Nabi Muhammad saw. karena membenarkan peristiwa Isra’ Mi’raj saat orang-orang kafir Quraisy berusaha membuat ragu, tetapi ia tetap yakin pada pendiriannya.

Abu Bakar termasuk orang pertama yang memeluk agama Islam. Orang yang pertama masuk Islam yaitu istri Nabi muhammad saw. , Khadijah R.A (wanita pertama yang masuk islam), Ali bin Abi Thalib (Anak laki-laki Muslim pertama), Abu Bkar Ash-Shiddid, Zaid bin Haritsah (Budak pertama yang masuk Islam), kemudian disusul Usman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, dan Zubair bin Awwam. Setelah masuk Islam, beliau memusatkan seluruh perhatiannya untuk perkembangan agama Islam serta ikut memperjuangkan Islam. Beliau juga menyumbangkan hartanya untuk kepentingan agama. Pengorbanan beliau tidak dapat diragukan lagi, beliau lah yang melindungi Nabi Muhammad saw. ketika dilempari batu dan diusir warga Thaif karena dakwah beliau tidak diterima oleh masyarakat Thaif.

Abu Bakar Ash-Shiddiq menengahi perdebatan kaum muhajirin dan kaum anshar yang sedang memilih pengganti Rasulullah, lalu beliau berkata “Wahai kaum Anshar, kami adalah golongan yang pertama kali masuk Islam dengan segala tantangan yang kami hadapi, sedangkan kaum Anshar adalah pembela kami, maka percayakanlah kami dari kaum Muhajirin untuk memegang kepemimpinan dan kami mencalonkan Umar bin Khattab dan Amir bin Jarrah.”[2] Tetapi saat itu Umar bin Khattab dan Amir bin Jarrah menolak menolak usulan Abu Bakar. Umar berkata, “Engkaulah yang paling pantas menjadi khalifah karena engkaulah yang paling pertama memeluk Islam daripada kami.”[3] Para kaum Muhajirin dan kaum Anshar setuju dengan usulan Umar bin Khattab, akhirnya Abu Bakar dibaiat di depan kaum muslimin. Abu Bakar menjadi khalifah selama 2 tahun 3 bulan 11 hari, tepatnya pada tahun 11-13 H/632-634 M.