BAHASA INDONESIA KELAS 4
Kalimat Transitif Untuk Kelas 4 SD: Pengertian, Ciri, Contoh, Dan Latihan Soal
08 - Agustus - 2025 72 Share :Pelajari kalimat transitif untuk kelas 4 SD lengkap dengan pengertian, ciri-ciri, contoh sehari-hari, dan latihan soal untuk meningkatkan pemahaman siswa.

Pernah nggak sih kamu baca kalimat seperti "Ibu memasak nasi" dan langsung paham siapa melakukan apa? Nah, itu dia salah satu contoh kalimat transitif! Artikel ini ditulis buat kamu — guru, kepala sekolah, pegiat pendidikan, dan tentu saja anak-anak kelas 4 SD yang sedang belajar Bahasa Indonesia. Kita akan bahas tuntas tentang kalimat transitif untuk kelas 4 SD dengan gaya santai, tapi tetap serius dalam belajar. Yuk, kita mulai!
Pengertian Kalimat Transitif
Pernah dengar kalimat seperti “Budi menendang bola”? Atau “Ibu memasak nasi goreng”? Nah, itu adalah contoh kalimat transitif. Tapi apa sih maksudnya? Yuk kita bahas dengan cara yang simpel dan menyenangkan!
Kalimat transitif adalah kalimat yang memiliki dua bagian penting setelah subjek, yaitu predikat dan objek. Jadi, ada seseorang yang melakukan sesuatu kepada sesuatu. Misalnya:
“Rina membaca buku cerita.”
Rina = subjek
membaca = predikat
buku cerita = objek
Gampangnya gini, kalau kita bilang “Rina membaca”, pasti muncul pertanyaan di kepala kita, “Membaca apa?” Nah lho! Kalimatnya terasa belum tuntas, kan? Di sinilah pentingnya objek dalam kalimat transitif.
Jadi, kalimat jenis ini nggak bisa berdiri sendirian tanpa objek. Kalau dipaksakan, ya rasanya seperti nonton film yang tiba-tiba mati listrik — bikin bingung dan nanggung!
Untuk kamu para guru dan pegiat pendidikan, pemahaman soal kalimat transitif ini sangat penting. Kenapa? Karena di kelas 4 SD, siswa mulai diajak mengenali struktur kalimat secara lebih lengkap. Memahami jenis kalimat ini bisa membantu mereka menyusun kalimat yang baik dan efektif, baik dalam menulis cerita, menjawab soal, maupun berbicara.
Dari sisi kurikulum pun, materi ini sudah masuk dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di jenjang sekolah dasar. Artinya, kita punya tanggung jawab untuk menyampaikan materi ini secara kontekstual dan menyenangkan — bukan sekadar hafalan rumus kaku. Dan tenang, kita bisa kok menyampaikan hal “serius” dengan cara yang ringan dan ramah anak.
Nah, kalau kamu seorang siswa kelas 4 yang lagi belajar topik ini, jangan takut duluan ya. Kalimat transitif itu bukan hal yang sulit, kok. Kamu sering banget menemukannya di buku cerita, obrolan sehari-hari, bahkan di lirik lagu kesukaanmu.
Yuk, kita lanjut ke ciri-cirinya supaya makin paham dan bisa bedain kalimat mana yang transitif dan mana yang bukan. Siap? Gas terus!
Ciri-Ciri Kalimat Transitif
Oke, sekarang kita sudah tahu apa itu kalimat transitif. Tapi, gimana sih caranya kita tahu suatu kalimat itu termasuk kalimat transitif atau bukan? Nah, di sinilah pentingnya mengenali ciri-cirinya. Jangan khawatir, nggak perlu ngafal rumus kayak matematika kok — cukup pahami konsep dasarnya aja.
Berikut ini beberapa ciri khas yang bisa jadi panduan kamu:
- Memiliki predikat berupa kata kerja aktif.
Kata kerja aktif biasanya menunjukkan bahwa subjek melakukan suatu tindakan. Misalnya: menulis, membaca, mengangkat, membeli, dll. Jadi, kalau dalam kalimatnya ada kata kerja seperti itu, bisa jadi itu kalimat transitif. - Selalu membutuhkan objek.
Tanpa objek, kalimat ini terasa “bolong”. Ibarat nasi goreng tanpa nasi — nggak lengkap! Objek ini jadi bagian penting yang menerangkan apa atau siapa yang terkena tindakan dari subjek. - Bisa diubah menjadi kalimat pasif.
Ini salah satu trik paling jitu buat ngecek. Kalau kamu bisa mengubah kalimat aktif menjadi bentuk pasif, berarti besar kemungkinan itu kalimat transitif.
Yuk, kita coba lihat contoh konkret:
Aktif: Ibu mencuci baju.
Pasif: Baju dicuci oleh ibu.
Nah, keren kan? Kalimat ini bisa dibolak-balik tanpa kehilangan makna. Tapi kalau kalimatnya kayak “Ayah tertawa”, coba deh ubah jadi pasif… hmm, jadi aneh kan? “Tertawa oleh ayah”? Wah, nggak bisa! Itu tandanya bukan kalimat transitif.
Buat para guru dan pendidik, mengenali ciri-ciri ini penting banget supaya siswa nggak cuma hafal, tapi juga paham kapan dan bagaimana kalimat transitif digunakan. Kita bisa latihan bareng siswa dengan cara menyenangkan, seperti bermain tebak-tebakan kalimat aktif dan pasif, atau menulis cerita yang penuh kalimat transitif.
Jadi, ingat baik-baik ya: kalimat transitif itu punya predikat aktif, butuh objek, dan bisa diubah ke bentuk pasif. Dengan memahami ciri-ciri ini, kamu akan lebih percaya diri saat menggunakannya dalam percakapan maupun tulisan. Yuk lanjut ke bagian contoh supaya makin paham!
Contoh Kalimat Transitif
Yuk, intip beberapa contoh kalimat transitif yang sering muncul di sekitar kita. Bisa kamu pakai juga buat latihan di kelas!
- Ani membaca buku cerita.
- Ayah memperbaiki sepeda rusak.
- Santi menulis puisi di buku tulis.
- Pak Guru memberikan tugas kepada murid-murid.
- Roni membeli permen di warung.
Coba deh kamu perhatikan... semua contoh di atas punya objek. Kalau objeknya dihapus, jadi bingung kan? "Santi menulis" saja belum lengkap — nulis apa, coba?
Latihan Soal Kalimat Transitif
Ayo uji kemampuanmu! Cocok buat latihan di kelas atau PR di rumah.
- Tentukan mana yang termasuk kalimat transitif:
- a. Dodi bermain bola.
- b. Ibu tertawa.
- c. Dina menonton televisi.
- d. Burung berkicau.
Jawaban: a dan c adalah kalimat transitif karena memiliki objek.
- Ubah kalimat aktif berikut menjadi kalimat pasif:
- a. Rina memasak sayur.
- b. Ayah membaca koran.
Jawaban: a. Sayur dimasak oleh Rina. b. Koran dibaca oleh Ayah.
- Buat 2 kalimat transitif bertema sekolah!
Contoh jawaban: 1. Guru menjelaskan pelajaran. 2. Siswa mengerjakan ujian.
Jangan lupa diskusikan jawabannya bersama teman atau gurumu ya. Lebih seru kalau dibahas bareng-bareng!
Penutup
Belajar tentang kalimat transitif untuk kelas 4 SD ternyata seru juga, ya! Kamu jadi tahu bedanya dengan kalimat lain, dan bisa mengenal struktur kalimat yang lebih baik. Bagi para guru dan pegiat pendidikan, topik ini bisa jadi bahan pembelajaran yang menyenangkan untuk siswa.
Yuk, bagikan artikel ini ke rekan guru, orang tua, atau siswa lainnya. Bisa juga dijadikan bahan ajar, diskusi, atau latihan tambahan. Dan yang paling penting... jangan lupa senyum dulu, karena belajar itu menyenangkan!

Aristo Bharata
Founder tamanpustaka.com & guru di UPTD SPF SDN Sekarputih 1 Kecamatan Tegalampel Bondowoso