Belajar Dari Mana Saja di tamanpustaka.com
Mulai BelajarSilvi Novitasari, 10 - Nopember - 2020 48330
Memahami konsep pembagian hitungan belajar matematika matematika SD matematika kelas 2 Mengenal Pembagian Dasar Operasi Pembagian Memahami Konsep Hitungan Operasi Pembagian Sifat Pembagian dengan Perkalian
Jika Kamu belajar matematika, pastinya tidak akan terlepas dari materi pembagian. Materi ini sudah mulai dipelajari ketika masuk pendidikan Sekolah Dasar. Khususnya ketika menginjak kelas 2 SD setelah Kamu belajar materi perkalian. Biasanya, pembagian ini adalah salah satu materi yang terkadang kurang disukai. Padahal, pembagian di matematika ini sangat mudah, lho! Yuk, belajar bersama untuk mengenali dan memahami konsep pembagian ini.
Daftar Isi :
Pembagian pada dasarnya merupakan salah satu bagian dari operasi perhitungan dasar matematika atau yang dikenal sebagai aritmatika. Dimana operasi hitungan pembagian ini adalah kebalikannya dari operasi hitungan perkalian. Pada pengoperasiannya, pembagian digunakan untuk menghitung hasil atau jumlah pada suatu bilangan terhadap pembaginya. Ketika kita belajar pembagian, maka tidak akan asing dengan tanda bagi berupa ‘titik dua” atau ( : ) bisa juga menggunakan tanda “garis miring” atau (/).
Sebagai contoh bilangan atau operasi pembagian adalah [ 6 : 3 ] atau “enam dibagi tiga”. Pembagian juga diartikan sebagai operasi pengurangan yang dilakukan secara berulang sampai habis. Jika 6 : 3 maka akan sama dengan 6-3-3 = 0 maka hasilnya 6 : 3 = 2. Hasil (angka 2) ini diambil dari jumlah bilangan terhadap pembagi (jumlah angka 3).
Baca Juga : Konsep Perkalian Dasar untuk Sekolah Dasar Kelas 2
Sebelumnya sudah dikatakan bahwa pembagian ini merupakan kebalikan dari perkalian. Seperti yang diketahui, pada operasi perkalian akan ditemukan a x b = c. Maka ketika akan diubah atau ditransformasikan ke dalam bentuk operasi pembagian, akan menjadi c : b = a. Jika dibuat dalam bentuk angka, maka contoh bilangan operasinya adalah 2 x 3 = 6 maka ketika menjadi bentuk pembagian adalah 6 : 3 = 2 atau bisa juga 6 : 2 = 3.
Dari operasi hitungan ini bisa diketahui bahwa c adalah angka yang dividend atau angka yang dibagi, b adalah divisor atau pembagi, dan a adalah quotient atau hasilnya. Atau jika dibuat bentuk angka, 6 adalah angka yang dibagi, 3 adalah pembagi, dan 2 adalah hasilnya.
Kebanyakan siswa merasa bingung ketika dihadapkan pada materi atau soal pembagian. Padahal, operasi ini bisa dianalogikan atau disepertikan dengan kegiatan sehari-hari. Misalnya untuk contoh pembagian 6 : 3 tadi. Kamu bisa memberikan pemisalan pada kasus seseorang yang membagikan sebuah barang.
Baca Juga : Istilah, Simbol, Sifat Operasi Dasar, Simbol Pengelompokan Dan Urutan Operasi Dalam Matematika
Sebagai contoh, misalnya Andi memiliki 6 buah pulpen dan 3 orang teman. Andi ingin memberikan atau membagikan 6 pulpen tersebut kepada 3 orang temannya. Maka setiap teman Andi, akan mendapat berapa pulpen? Kamu bisa membuat ilustrasi perhitungan 6-3-3 = 0. Kemudian lihat ada berapa jumlah angka 3, jawabannya adalah 2. Maka masing-masing dari teman Andi akan mendapatkan 2 buah pulpen.
Penting untuk diketahui, pada operasi pembagian maka setiap angka yang dibagi satu maka hasilnya akan sama dengan angka yang dibagi. Misalnya:
1:1 = 1
2:1 = 2
3:1 = 3
4:1 = 4, dan seterusnya.
Pada perkalian bilangan bulat terdapat beberapa sifat yang mendasarinya. Lantas, apakah sifat-sifat pada perkalian tersebut dimiliki juga oleh operasi pembagian bilangan bulat?
Dalam operasi perkalian maupun penjumlahan bilangan bulat, maka akan berlaku sifat tertutup. Namun, bagaimana dengan pembagian? Jika kita melihat perkalian, maka hasilnya akan sama-sama merupakan bilangan bulat. Misalnya 2 x 3 = 6, baik angka 2, 3 maupun 6 semuanya adalah bilangan bulat. Jika pembagian akan berlaku seperti berikut:
6 : 1 = 6
6 : 2 = 3
6 : 3 = 2
6 : 4 = 1,5
Coba lihat pembagian 6 : 4 = 1,5, dalam operasi tersebut hasilnya adalah 1,5. Sementara 1,5 bukanlah merupakan bilangan bulat. Dengan begitu, operasi pembagian tidak memiliki sifat tertutup atau dalam kata lain pembagian tidak bersifat tertutup.
Kembali lagi pada pembahasan sifat perkalian yang memiliki sifat pertukaran atau komuntatif. Dimana setiap angka atau perkalian dua bilangan bulat nantinya akan menghasilkan nilai sama meskipun ditukar. Sebagai contoh 4 x 2 = 8 atau 2 x 4 = 8. Walaupun angka 2 dan 4 ini saling bertukar posisi hasilnya akan sama yakni 8. Namun berbeda dengan pembagian, 4 : 2 = 2 tidak akan sama jika 2 : 4 yang hasilnya adalah 0,5. Dengan begitu, operasi pembagian tidak memiliki sifat komutatif.
Pada soal matematika akan ditemukannya operasi hitungan lebih dari dua bilangan yang disebut hitungan berkolompok. Misalnya untuk perkalian (12 x 6) x 2 = 144, meskipun pengelompokkannya menjadi 12 x (6 x 2) hasilnya pun tetap 144. Berbeda pada pembagian, (12 : 6) : 2 = 1, sedangkan 12 : (6 : 2) hasilnya 4. Ada perbedaan hasil sesuai mana yang dikelompokkan. Sehingga pembagian ini tidaklah memiliki sifat asosiatif.
Nah, itulah konsep dasar dari operasi pembagian yang di mata pelajaran matematika Sekolah Dasar kelas 2. Kalau kamu sudah memahami konsep dasarnya, maka ketika mengerjakan soal pembagian, pasti akan mudah. Semoga bermanfaat!
Sumber
*) Dikutip dari berbagai sumber
Tentang Taman Pustaka
Taman Pustaka adalah website yang membahas tentang pelajaran sekolah, madrasah dan pengetahuan umum. Taman Pustaka juga sebagai media pembelajaran bagi para siswa, santri, mahasiswa, serta masyarakat umum yang ingin mengembangkan pengetahuan. pada setiap artikel di taman pustaka di lengkapi gambar dan video agar kandungan materi dalam artikel dapat lebih mudah dipelajari.