SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS 7
Khulafaurrasyidin Sebagai Cerminan Akhlak Rasulullah 4
02 - Nopember - 2020 2393 Share :Khalifah Utsman bin Affan merupakan seseorang yang terkenal sangat kaya dan dermawan. Beliau memimpin sebagai khalifah paling lama bila dibanding dengan khalifah lainnya, yaitu selama 12 tahun. Infrastruktur juga berkembang pada masa beliau.

Utsman bin Affan
Khalifah Utsman bin Affan merupakan seseorang yang terkenal sangat kaya dan dermawan. Beliau memimpin sebagai khalifah paling lama bila dibanding dengan khalifah lainnya, yaitu selama 12 tahun. Infrastruktur juga berkembang pada masa beliau.
Daftar Isi :
Biografi Utsman bin Affan
Beliau lahir pada tahun 576 M. Ia selisih enam tahun lebih muda dari Nabi Muhammad saw..Nama lengkapnya yaitu Utsman bin Affan bin Abi Al-Ash bin Umayyah bin Abd Al-Manaf dari Quraisy. Sedangkan ibunya bernama Urwy binti Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin Abdi Asy-Syams bin Abd Al-Manaf. Usman diajak sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq untuk masuk Islam. Setelah masuk Islam, beliau mendapat siksaan dari pamannya, Hakam bin Abil Ash. Beliau termasuk orang-orang pertama yang masuk Islam sehingga dijuluki Assabiqunal Awwalun dan beliau termasuk 10 orang yang akan masuk syurga tanpa hisab.
Beliau mendapat julukan Dzunnurain (yang memiliki dua cahaya) dikarenakan beliau dinikahkan dengan puteri Rasulullah yang bernama Ruqayah. Setelah Ruqayah meninggal, Rasulullah menikahkan puterinya yang lain bernama Ummi Kulsum dengan Utsman.
Khalifah Utsman terkenal sebagai orang kaya yang sangat dermawan, Beliau mendermakan hartanya untuk mengembangkan agama Islam. Pada saat Perang Tabuk (9 H) Rasulullah meminta kepada kaum muslimin untuk menginfakkan sebagian hartanya sebagai modal perang, sehingga para kaum muslimin berlomba-lomba untuk menginfakkan hartanya. Begitupun Utsman bin Affan, beliau mengeluarkan infak dalam jumlah sangat besar, yaitu sekitar 10.000 dinar dan 1.000 unta untuk kepentingan kaum muslimin dalam menghadapi Perang Tabuk. Tidak ada seorang pun yang berinfak seperti Utsman. Sifat beliau lemah lembut dan tawadhu.
Utsman terpilih menjadi Khalifah setelah dilakukan musyawarah, para anggota dewan setuju untuk memilih Utsman bin Affan. Beliau terpilih menjadi Khalifah saat berusia 70 tahun, beliau memerintah selama 12 tahun. Masa pemerintahannya paling lama dibandingkan khalifah yang lain, yaitu 24-36 H/ 644-656 M.
Prestasi yang Dicapai pada Masa Kepemimpinan Khalifah Utsman bin Affan :
- Pada saat Khalifah Utsman memimpin, wilayah Islam sudah mencapai Asia, Afrika, Siprus, hingga Konstantinopel. Wilayah-wilayah tersebut banyak diliputi lautan sehingga Gubernur Suriah, Muawiyah bin Abu Sufyan mengusulkan untuk membentuk angkatan laut. Utsman bin Affan menyambut usulan Muawiyah bin Abu Sufyan dengan gembira. Kemudian dibentuklah angkatan laut untuk menjaga pantai kekuasaan Islam. Dalam perkembangannya, angkatan laut tersebut mampu menyebarkan agama Islam sampai Eropa bahkan sampai Indonesia.
Pada masa ini kaum muslimin dapat menguasai dua daerah yang besar, yaitu daerah barat dan daerah timur. Pada wilayah timur kaum muslimin dapat menguasai Negara Persia, Khurasan (Iran, Afghanistan, dan Turkmenistan) dan beberapa kota di wilayah Uni Soviet (Rusia). Selain itu, pengerahan pasukan armada laut pertama dimulai pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan. Dengan demikian, daulah Islamiah juga dikenal dengan Daulah Bahriyah (negeri maritim/laut)1. - Utsman bin Affan juga ikut mengodifikasian Al-Qur’an. Kodifikasi berarti pengumpulan, hal ini sudah dilakukan sejak masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Ayat-ayat Al-Qur’an yang sudah terkumpul disimpan oleh Hafsah binti Umar, salah satu Istri Rasulullah saw.. Pada masa kekhalifahan Utsman, wilayah Islam semakin luas sehingga beliau takut terjadi perbedaan pembelajaran Al-Qur’an. Baik dari susunan surah ataupun lafadznya. Lalu beliau memutuskan untuk membentuk panitia penyusun Al-Qur’an. Zaid bin Tsabit menjadi ketua dari panitia tersebut. Tugas dari panitia tersebut yaitu menyalin ayat-ayat Al-Qur’an ke dalam sebuah buku yang disebut mushaf2. Penyalinan Al-Qur’an didasarkan pada hafalan para penghafal. Ketika terjadi perbedaan, maka yang diambil adalah dialek Quraisy karena Al-Qur’an diturunkan dalam dialek Quraisy. Setelah selesai menyalin, dilakukan muraja’ah sebelum disebarkan ke berbagai pelosok negeri. Sehingga jadilah mushaf Al-Qur’an yang tidak memiliki perbedaan di negeri manapun.
- Khalifah Utsman mempercayakan administrasi pemerintahan daerah kepada amir (gubernur) di setiap wilayah atau provinsi. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan negara Madinah dibagi menjadi sepuluh provinsi.
- Nafi’ bin Al-Haris Al-Khuza’i,amir wilayah Mekah.
- Sufyan bin Abdullah Ats-Tsaqafi, amir wilayah Thaif.
- Ya’la bin Munabbih Halif Bani Naufal bin Abdul Manaf, amir wilayah Shan’a.
- Abdullah bin Abi Rabiah, amir wilayah Al-Janad.
- Utsman bin Abi Al-Ash Ast-Tsaqafi, amir wilayah Bahrain.
- Al-Mughirah bin Syu’bah Ats-Tsaqafi, amir wilayah Kufah.
- Abu Musa Abdullah bin Qais Al-Asy’ari, amir wilayah Basrah.
- Muawiyah bin Abi Sufyan, amir wilayah Damaskus.
- Umar bin Sa’ad, amir wilayah Himsh.
- Amr bin Sa’ad, amir wilayah Mesir.3
- Khalifah Utsman merupakan pemimpin yang sangat memperhatikan kemaslahatan publik sebagai bentuk dari manifestasi kebudayaan sebuah masyarakat. Terbukti dari perkembangan pembangunan yang meliputi, pembangunan daerah-daerah pemukiman, masjid, wisma tamu, jalan raya, jembatan, juga pembangunan kota-kota baru yang kemudian tumbuh pesat. Semua jalan menuju madinah dilengkapi khafilah (kendaraan transportasi) dan fasilitas bagi para pendatang. Memperluas Masjid Nabi di Madinah. Membangun tempat persediaan air di berbagai tempat, seperti di Madinah, di kota-kota padang pasir, juga di ladang-ladang peternakan unta dan kuda. Pada masa akhir kepemimpinan beliau, terjadi fitnah di Basrah, Kufah, dan Mesir. Hal ini disebabkan oleh keputusan Utsman memilih beberapa kerabatnya untuk menjabat sebagai pemimpin di beberapa daerah, ini membuat sebagian kaum muslimin merasa ragu. Tokoh yang menyebarkan fitnah ini kepada kaum muslimin adalah Abdullah bin Sabak, seorang Yahudi Yamani. Fitnah ini semakin tersebar ketika beberapa orang berusaha berunjuk rasa di Madinah agar Khalifah Utsman turun dari jabatannya. Namun Khalifah Utsman menolak permintaan tersebut, sehingga para pemberontak mengadakan kudeta dan mengepung rumahnya. Setelah 22 hari mengkudeta, akhirnya kaum pemberontak menyerbu rumah sang khalifah dan membunuhnya. Peristiwa ini terjadi pada hari ke-8 di bulan Dzulhijjah tahun 35 H pada usianya ke 82 tahun.
Sumber :
1.Muhammad Ajwad Jauhari, Sejarah Kebudayaan Islam untuk MTs dan yang Sederajat Kelas VII, (Surakarta:Putra Nugraha) hlm. 14
2.Muhammad Ajwad Jauhari, Sejarah Kebudayaan Islam untuk MTs dan yang Sederajat Kelas VII, (Surakarta:Putra Nugraha) hlm. 14
3.Muhammad Ajwad Jauhari, Sejarah Kebudayaan Islam untuk MTs dan yang Sederajat Kelas VII, (Surakarta:Putra Nugraha) hlm. 14

ELY ZULAIKHA
Content Writer