Belajar Dari Mana Saja di tamanpustaka.com

Saat ini ada lebih dari 196 artikel gratis yang tersedia

Mulai Belajar

IPA KELAS VII

Unsur, Senyawa, Campuran Dan Sifat Zat

28 - Desember - 2021  10165  Share :

Konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari - hari dan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan, perubahan fisika dan perubahan kimia, atau pemisahan campuran.


Konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari - hari dan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan, perubahan fisika dan perubahan kimia, atau pemisahan campuran.

Daftar Isi :

Unsur, Senyawa, dan Campuran

1. Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang jenisnya baru dengan reaksi kimia. Unsur dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur logam dan unsur nonlogam.

2. Unsur logam berwujud padat dan cair, sedangkan unsur nonlogam berwujud padat dan gas. Contoh unsur logam berwujud cair adalah raksa.

3. Lambang unsur-unsur logam, contohnya aluminium (Al), besi/ferrum (Fe), kalsium/calsium (Ca), dan tembaga/cuprum (Cu). Lambang unsur-unsur nonlogam, contohnya argon (Ar), hidrogen (H), helium (He), dan klorin/chlorine (CI). 

4. Unsur yang memiliki massa paling ringan adalah hidrogen (gas), sedangkan unsur yang memiliki massa paling berat adalah uranium. Unsur-unsur yang banyak terdapat di alam, yaitu oksigen, silikon, aluminium, dan besi.

5. Senyawa adalah zat yang terbentuk dari dua unsur atau lebih melalui reaksi kimia. Contoh senyawa adalah air (H2O), garam dapur (NaCl), karbon dioksida (CO2), dan gas nitrogen dioksida (NO2),

6. Campuran adalah perpaduan beberapa zat yang masing-masing masih tetap memiliki sifat aslinya. Contoh campuran adalah udara (terdiri atas oksigen dan nitrogen dalam bentuk/wujud gas serta gas-gas yang lain), serta air kopi (terdiri atas air dan kopi). Campuran ada dua macam, yaitu campuran serba sama disebut campuran homogen atau larutan dan campuran serba beda disebut campuran heterogen. dan campuran dapat dilihat pada Tabel 3.1

7. Perbedaan antara senyawa

berikut Tahel Perhedaan antara senvawa dan campuran.

Senyawa Campuran
Terbentuk melalui reaksi kimia Terbentuk dari reaksi fisika
Unsur - unsur penyusunya tidak dapat ditemukan lagi Unsur - unsur penyusunnya masih dapat ditemukan dan dan sifat zat pembentuk masih ada
Susunan senyawa memiliki perbandingan tetap Susunan campuran memiliki perbandingan tidak tetap

8. Campuran dapat dipisahkan dengan cara filtrasi (penyaringan), evaporasi (penguapan), sublimasi, distilasi (penyulingan), dan kromatografi.

9. Filtrasi adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan ukuran partikel-partikel zat yang bercampur.

10. Penguapan adalah salah satu cara pemisahan campuran suatu larutan, antara zat terlarut dan pelarutnya. Caranya, larutan dipanaskan hingga mencapai titik didihnya. Akibatnya, partikel pelarut menguap sehingga yang tersisa adalah zat terlarutnya.

11. Distilasi adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih dari komponen zat yang bercampur. Zat yang mempunyai titik didih lebih rendah akan menguap lebih dahulu.

12. Sublimasi adalah pemisahan campuran yang didasarkan pada komponen campuran, dengan salah satu komponen dapat menyublim (perubahan wujud dari zat padat menjadi gas),

13. Kromatografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti merekam warna. Pada zaman dahulu, cara kromatografi digunakan untuk memisahkan berbagai macam zat yang mempunyai warna berbeda-beda.

Materi

1. Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Massa suatu benda merupakan jumlah materi yang terdapat dalam benda. Massa suatu benda selalu tetap di manapun tempatnya, tidak tergantung tempat benda itu berada.

2. Berat benda berubah-ubah tergantung pada tempatnya. Berat merupakan besarnya gaya gravitasi bumi terhadap massa benda. Semakin jauh jarak benda dari pusat bumi, gaya gravitasi akan semakin menurun dan berat benda menjadi semakin berkurang. Jadi, benda yang memiliki massa yang sama, jika diletakkan pada tempat yang berbeda gravitasinya, beratnya juga akan berbeda.

3. Materi menempati ruang. Hal ini berarti materi memiliki volume, yang diukur dengan satuan mililiter (mL) atau liter (L). 1 liter 1 dm3 1.000 mL 1.000 cm?

Sifat Zat

1. Sifat-sifat zat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sifat ekstensif dan sifat intensif. Sifat ekstensif merupakan sifat suatu zat yang tergantung pada jumlah atau ukuran zat. Sifat intensif merupakan sifat suatu zat yang tidak tergantung pada jumlah atau ukuran zat. Sifat intensif dibedakan lagi menjadi dua, yaitu sifat fisis dan sifat kimia.

2. Sifat fisis adalah sifat suatu zat yang berhubungan dengan perubahan fisis zat. Contoh sifat-sifat fisis zat, di antaranya sebagai berikut.

    • Warna, berhubungan dengan panjang gelombang yang dipantulkan oleh permukaan zat.
    • Bau, berhubungan dengan gas atau uap yang dikeluarkan oleh zat. Rasa, berhubungan dengan komposisi dalam zat.
    • Kerapatan, yaitu banyaknya massa per satuan volume, dinyatakan dalam g/mL. Misalnya kerapatan suatu zat 0,5 g/mL, artinya 1 mL zat tersebut mempunyai massa sebesar 0,5 g.
    • Titik didih, suhu terendah suatu zat cair ketika mulai mendidih.
    • Titik lebur, suhu terendah suatu zat padat ketika mulai melebur.
    • Titik beku, suhu terendah suatu zat cair ketika mulai membeku.
    • Daya hantar, berhubungan dengan kemampuan suatu zat untuk menghantarkan panas atau arus listrik.
    • Kemagnetan, berhubungan dengan kemampuan suatu zat (biasanya logam) untuk dipengaruhi oleh medan magnet.
    • Kelarutan, berhubungan dengan kemampuan suatu zat untuk melarut dalam suatu pelarut.
    • Kekerasan, berhubungan dengan keras lunaknya suatu zat.

3. Sifat kimia adalah sifat suatu zat yang menunjukkan kemampuan suatu zat untuk melakukan reaksi kimia atau sifat yang menyatakan interaksi antarzat. Contoh sifat-sifat kimia, di antaranya sebagai berikut.

    • Mudah tidaknya suatu zat terbakar. Contohnya bensin mudah terbakar.
    • Kestabilan, yaitu mudah tidaknya suatu zat terurai oleh pengaruh suhu. Contohnya air merupakan zat yang cukup stabil, air dapat berubah menjadi gas oksigen dan hidrogen pada suhu 2.000°C.
    • Kereaktifan, yaitu mudah tidaknya suatu zat untuk bereaksi dengan zat lain. Contohnya zat asam dapat bereaksi dengan zat basa menghasilkan garam.
    • Korosif, yaitu mudah tidaknya suatu logam bereaksi dengan oksigen membentuk karat. Contohnya besi mudah berkarat pada tempat yang lembap.

larutan kimia

Perubahan Zat

1. Perubahan zat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan fisis dan perubahan kimia.

2. Perubahan fisis adalah perubahan suatu zat yang tidak menghasilkan zat jenis baru. Perubahan fisis merupakan perubahan yang bersifat sementara karena pada perubahan fisis, komposisi zat tidak berubah, yang berubah hanya wujudnya saja. Misalnya air dalam keadaan cair maupun padat mempunyai komposisi yang sama, yaitu H-O-H, biasanya ditulis H2O.

3. Perubahan fisis dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya sebagai berikut.

    • Melarut/mengkristal, contohnya garam dapur dilarutkan dalam air membentuk larutan garam serta pembuatan garam dari air laut termasuk pengkristalan.
    • Menguap/mengembun, contohnya air jika dipanaskan akan menguap dan air yang berwujud gas jika didinginkan, akan kembali menjadi air (mengembun).
    • Mencair/membeku, contohnya jika es yang padat dipanaskan akan mencair dan akan membeku kembali jika didinginkan.
    • Menyublim, contohnya kapur barus dan iodin dapat berubah dari wujud padat menjadi gas.
    • Perubahan bentuk, contohnya kain menjadi pakaian, beras menjadi tepung, dan kayu menjadi kursi.

4. Perubahan kimia adalah perubahan suatu zat yang menghasilkan zat jenis baru. Perubahan kimia bersifat kekal karena pada perubahan kimia komposisi zat mengalami perubahan sehingga zat hasil dan zat mula-mula mempunyai struktur yang berbeda. Sebagai contoh, kayu terdiri atas unsur utama C, H, O, dan N. Setelah kayu dibakar ternyata hanya tinggal unsur C saja, yaitu dalam bentuk arang kayu yang berwarna hitam. Hal ini menunjukkan bahwa kayu tidak sama dengan arang kayu. Perubahan kimia sering disebut juga reaksi kimia. Contoh perubahan kimia, yaitu (1) pembakaran, kertas dibakar menjadi abu; (2) pembusukan, bahan makanan menjadi busuk tidak akan kembali ke asalnya; dan (3) karat atau korosi, bermacam-macam logam mengalami perkaratan.

5. Dalam perubahan kimia atau reaksi kimia biasanya disertai dengan ciri-ciri, di antaranya sebagai berikut.

    • Terjadinya perubahan warna, contohnya larutan kalium kromat yang berwarna kuning akan berubah menjadi jingga jika ditambah asam sulfat.
    • Terjadinya perubahan suhu, contohnya jika larutan asam klorida dalam tabung reaksi ditambah larutan natrium hidroksida, suhu campuran akan naik, ditandai dengan tabung reaksi menjadi hangat.
    • Timbulnya gas/bau tertentu, contohnya logam magnesium dimasukkan ke dalam larutan asam klorida akan timbul gelembung gas hidrogen.
    • Terjadinya endapan, contohnya larutan timbel(II) sulfat direaksikan dengan kalium iodida akan dihasilkan endapan kuning timbel(II) iodida.

Asam dan Basa

1. Asam adalah suatu zat (senyawa) yang dapat menghasilkan ion hidrogen (H+) apabila dilarutkan dalam air. Berdasarkan asal terbentuknya, asam dibedakan menjadi asam mineral dan asam organik. Asam mineral merupakan asam yang diperoleh dari mineral. Misalnya asam fosfat (H2PO2) dari fosforus dan asam sulfat (H2SO2) dari belerang. Asam organik merupakan asam-asam yang diperoleh dari makhluk hidup. Contoh asam organik, yaitu asam asetat (CH2COOH) dan asam formiat (HCOOH). Asam dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.

2. Basa adalah suatu zat (senyawa) yang dapat menghasilkan ion OH apabila dilarutkan dalam air. Basa dapat mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru.

3. Garam adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi antara asam dan basa. Berdasarkan sifatnya, garam dibedakan menjadi tiga, yaitu garam normal, garam asam, dan garam basa.

Kohesi dan Adhesi

1, Zat tersusun dari partikel-partikel, misalnya air. Partikel-partikel air (sejenis) dapat mengadakan suatu ikatan sehingga terjadi gaya tarikmenarik. Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis disebut gaya kohesi.

2. Partikel-partikel yang tidak sejenis, misalnya antara partikel-partikel air dengan partikel-partikel daun talas juga dapat mengadakan gaya tarik-menarik. Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang tidak sejenis disebut gaya adhesi.

3. Air di atas daun talas akan berbentuk butiran-butiran. Hal ini terjadi karena gaya kohesi antarpartikel air lebih kuat dibandingkan dengan gaya adhesi antara partikel-partikel air dengan partikel-partikel daun talas. Sementara itu, jika air dituang di kertas koran, air akan segera menyebar membasahi kertas. Hal ini terjadi karena gaya kohesi antara partikel-partikel air lebih lemah dibandingkan dengan partikel - partikel kertas.

 

Sumber


*) Dikutip dari berbagai sumber 

Ditulis oleh :


Andi Tedy

Andi Tedy

Content Editor

Artikel Terkait :


Sistem Tata Surya

Sistem Tata Surya

Andi Tedy, 02 - Januari - 2022
Matahari, Bumi dan Bulan

Matahari, Bumi dan Bulan

Andi Tedy, 02 - Januari - 2022
Pemanasan Global

Pemanasan Global

Andi Tedy, 01 - Januari - 2022
Struktur Bumi

Struktur Bumi

Andi Tedy, 01 - Januari - 2022

Fitur Baru di tamanpustaka.com

Dapatkan Media Pembelajaran dan Aplikasi Pendukung Administrasi Sekolah Secara GRATIS.

Artikel Terbaru Lainnya

Temukan pilihan artikel terbaru lainnya yang telah kami siapkan khusus untuk Anda. Temukan beragam topik menarik, inspirasi, dan informasi terkini yang sayang untuk dilewatkan!

Temukan dan Ikuti Kami 

Terhubung lebih dekat dengan kami melalui media sosial! Dapatkan update terkini, informasi menarik, dan konten eksklusif langsung di feed Anda. Ikuti kami di semua platform favorit Anda dan jadilah bagian dari komunitas kami!

Tentang tamanpustaka.com

tamanpustaka.com menyajikan materi pelajaran, pengetahuan umum, serta media pembelajaran lengkap dengan gambar dan video untuk siswa hingga masyarakat umum.