IPA KELAS VII
Sistem Tata Surya
02 - Januari - 2022 6,0K Share :Menganalisis sistem tata surya, rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan,serta dampak bagi kehidupan dibumi.

Menganalisis sistem tata surya, rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan,serta dampak bagi kehidupan dibumi.
Daftar Isi :
- Tata Surya
- Planet
- Satelit
- Meteoroid, Komet, dan Asteroid
- Hukum Peredaran Planet
- Garavitasi Bumi dan Matahari
- Teori Asal-Usul Tata Surya
Tata Surya
- Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari sebagai pusat, dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya, yaitu delapan planet beserta satelitnya, asteroid, komet, dan meteoroid.
- Setiap planet mempunyai dua jenis gerak, yaitu gerak pada porosnya (rotasi) dan gerak mengelilingi Matahari (revolusi).
- Waktu yang digunakan planet untuk sekali berotasi disebut kala rotasi, sedangkan waktu yang diperlukan planet untuk melakukan sekali revolusi disebut kala revolusi. Revolusi planet terjadi akibat gravitasi Matahari dan gerak planet itu sendiri.
- Matahari merupakan bintang terbesar yang paling dekat dengan Bumi. Matahari tersusun dari gas hidrogen dan gas helium.
Planet
- Planet di tata surya terdiri atas delapan planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
- Berdasarkan kedudukannya terhadap asteroid, planet dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu planet dalam dan planet luar.
- Planet dalam adalah planet yang kala revolusinya kurang dari atau sama dengan satu tahun. Anggota planet dalam terdiri atas Merkurius, Venus, dan Bumi.
- Planet luar adalah planet yang kala revolusinya lebih dari 1 tahun. Anggota planet luar terdiri atas Mars, Yupiter , Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Satelit
- Satelit adalah benda langit yang bergerak mengelilingi planet.
- Satelit mengalami tiga jenis gerak sekaligus, yaitu rotasi, revolusi, dan bersama-sama dengan planet mengelilingi Matahari.
- Beberapa planet diketahui mempunyai satelit. Bumi mempunyai 1 satelit, yaitu Bulan. Mars mempunyai 2 satelit (yang terbesar bernama Phobos). Yupiter mempunyai 50 satelit (yang terbesar bernama Ganymede). Saturnus mempunyai 53 satelit (yang terbesar bernama Titan). Uranus mempunyai 27 satelit (yang terbesar bernama Ariel). Neptunus mempunyai 13 satelit (yang terbesar bernama Triton). Adapun planet yang tidak mempunyai satelit, yaitu Merkurius dan Venus.
Meteoroid, Komet, dan Asteroid
- Meteoroid adalah benda langit dengan ukuran bervariasi, mulai dari sebesar butiran pasir hingga sebesar batu kali. Meteoroid mengandung unsur besi dan nikel.
- Meteoroid yang jatuh memasuki atmosfer Bumi dan terbakar disebut meteor. Jika sampai ke permukaan Bumi, meteor masih menyisakan batuan. Bagian meteor itu diseb ut meteorit.
- Komet adalah benda langit yang bergerak mengelilingi Matahari dengan orbit berbentuk lonjong. Komet juga disebut sebagai bintang berekor. Komet terbentuk oleh debu dan gas yang membeku.
- Komet terdiri atas tiga bagian, yaitu inti, koma, dan ekor. Komet yang terkenal adalah Komet Halley yang muncul setiap 76 tahun.
- Asteroid atau Planetoid adalah planet-planet kecil yang bergerak mengelilingi Matahari. Asteroid memiliki lintasan yang berada di antara planet Mars dan Yupiter.
- Asteroid berjumlah sekitar 100.000 buah. Asteroid memiliki kala revolusi antara 4-6 tahun. Contoh asteroid adalah Ceres, Icarus, Pallas, Juno, dan Vesta. Ceres merupakan asteroid yang paling besar. Icarus merupakan asteroid yang pernah mendekati Bumi.
Hukum Peredaran Planet
- Ada beberapa tokoh yang pernah mengajukan teori tentang peredaran planet, di antaranya Claudius Ptolemy, Nicolaus Copernicus, dan Johannes Kepler.
- Claudius Ptolemy mengajukan teori Geosentris. Menurut Ptolemy, semua benda langit bergerak mengelilingi Bumi. Dengan kata lain, Bumi merupakan pusat tata surya.
- Nicolaus Copernicus mengajukan teori Heliosentris. Menurut Copernicus, semua benda langit bergerak mengelilingi Matahari. Hal ini berarti Matahari merupakan pusat tata surya.
- Johannes Kepler mengembangkan teori Heliosentris dari Copernicus. Kepler merumuskan tiga hukum peredaran planet, yaitu hukum kepler I "Planet bergerak mengelilingi Matahari membentuk lintasan elips dengan Matahari terletak pada salah satu fokusnya", hukum kepler II "Dalam jangka waktu yang sama, garis garis yang menghubungkan planet dan matahari selama revolusi planet tersebut akan melewati bidang yang sama luasnya", hukum kepler III "Kuadrat kala revolusi pelanet berbanding lurus dengan pangkat tiga jarak rata - ratanya ke matahari". Inilah bunyi hukum kepler dari yang pertama sampai ketiga.
Garavitasi Bumi dan Matahari
- Berat benda dipengaruhi oleh gravitasi bumi. mengukur berat benda berarti mengukur gaya tarik bumiterhadap benda tersebut. Semakin dekat dengan kutub, gravitasi bumi makin besar. Hal ini berarti berat berat benda bertambah besar. Didaerah kutub, berat benda bertambah sekitar 0,5% jika dibandingka dengan beratnya dikhatulistiwa.
- Gaya gravitasi tergantung pada massa benda. Semakin besar massa benda, semakin besar pula gaya gravitasinya. Oleh karena massa Matahari lebih besar daripada massa Bumi, gaya gravitasi yang ditimbulkan Matahari lebih besar daripada gaya gravitasi yang ditimbulkan Bumi. Matahari menarik Bumi dan planet-planet lain, tetapi planet-planet tersebut mempertahankan geraknya sehingga tidak terjatuh ke Matahari.
Teori Asal-Usul Tata Surya
- Teori asal usul tata surya ada empat, yaitu Teori Kabut oleh Kant dan Laplace, Teori Planetesimal oleh Thomas Chamberlain dan Forest Ray Moulton, Teori Pasang Surut oleh James Jeans dan Harold Jeffreys, serta Teori Bintang Kembar oleh Fred Hoyle.
- Teori Kabut pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Pierre Simon Laplace (abad 19), kemudian disempurnakan oleh C. F. von Weizsäcker (tahun 1940) dan Gerald P. Kuiper (tahun 1950) menjadi Teori Kondensasi. Teori Kabut menyatakan bahwa mulamula terdapat gas dan kabut yang terdiri atas hidrogen dan helium. Sebagian besar kabut hilang di jagat raya dan sisanya mendingin, menyusut, kemudian berputar semakin cepat. Bagian luarnya terlepas, kemudian bergerombol membentuk planet, sedangkan bagian intinya menjadi Matahari.
- Teori Planetesimal menyatakan bahwa Matahari dan bintang pada suatu saat bergerak melintas pada jarak yang sangat dekat. Akibatnya, terjadi pasang dan gas yang besar disedot dari Matahari sehingga bergerak mengelilingi Matahari. Kemudian, suhunya turun sehingga terbentuk padatan berupa partikel-partikel keras yang ukurannya berbeda-beda, yang disebut planetesimal. Partikel-partikel berukuran besar sebagai inti pembentukan planet-planet menarik planetesimal sehingga bergabung membentuk planet-planet.
- Teori Pasang Surut menyatakan bahwa pada mulanya hanya ada Matahari. Suatu saat ada bintang yang besarnya hampir sama dengan Matahari melintas di dekatnya sehingga terjadi pasang gas pada Matahari. Bagian yang terlepas dari Matahari bergerak mengelilinginya dan membentuk gumpalan-gumpalan sehingga menjadi planet.
- Teori Bintang Kembar menyatakan bahwa tata surya terbentuk dari dua bintang kembar. Salah satu bintang meledak dan bergerak mengelilingi bintang yang tidak meledak (Matahari). Bintang yang meledak tersebut membentuk planet-planet.
Sumber
*) Dikutip dari berbagai sumber

Andi Tedy
Content Editor