FIQIH KELAS V
Khitan Dalam Islam
03 - Januari - 2022 6,3K Share :Islam sangat mementingkan kesehatan. Setiap anak laki - laki diwajibkan untuk melaksanakan khitan. Khitan merupakan salah satu cara agar terhindar dari penyakit. Khususnya penyakit kelamin, marilah kita menjaga kesehatan dengan berkhitan.

Islam sangat mementingkan kesehatan. Setiap anak laki - laki diwajibkan untuk melaksanakan khitan. Khitan merupakan salah satu cara agar terhindar dari penyakit. Khususnya penyakit kelamin, marilah kita menjaga kesehatan dengan berkhitan.
Daftar Isi :
A. Pengertian Khitan
Dalam agama Islam, khitan merupakan sebuah tuntunan syariat yang mulia sebagai penyucian diri dan bukti ketaatan kita kepada ajaran agama. Khitan adalah memotong kulit ujung yang menutupi hasyafah (pucuk kemaluan) pada kemaluan laki-laki. Ujung kulit kemaluan tersebut sering kali menjadi sarang penyakit yang berbahaya, seperti kotoran, virus, najis, dan bau tak sedap. Namun yang lebih utama, berkhitan adalah untuk menyempurnakan fitrah kesucian.
Allah berfirman dalam Surah al-Baqarah/2 Ayat 222:
Artinya:
ان الذئب التوابين ويحب المتطهرين
“Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri." (QS al-Baqarah/2: 222)
Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. bersabda, "Kesucian (fitrah) itu 1 Sad 6 ada lima, yaitokhitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memendekkan kumisan dan memotong kuku." (HR Bukhari dan Muslim)
ayat dari hadist diatas menegaskan kepada kita bahwa Allah menyukai orang - orang yang senantiasa membersihkan diri dari bersuci. Berkhitan termasuk salah satu cara bagi laki - laki tidak membersihkan diri atau bersuci.
B. Sejarah Khitan
Berkhitan merupakan perbuatan yang telah dilakukan oleh manusia sejak dahulu kala. Mereka memperhatikan kepentingan berkhitan sehingga tetap dilakukan umat manusia sampai sekarang. Para ulama sepakat bahwa manusia pertama yang diwajibkan Allah untuk berkhitan adalah nabi Ibrahim a,s. Beliau berkhitan pada usia 80 tahun. Kwajiban ini berlaku bagi para nabi dan umatnya setelah masa nabi Ibrahim a.s. Tidak terkecuali nabi Muhammad saw. dan seluruh umat islam. Menurut beberapa riwayat. Nabi Ismail a.a. Putra nabi Ibrahim a.s, dikhitan pada usia 13 tahun. Nabi Ishaq a.a, dikhitan pada usia 7 tahun. sementara nabi Muhammad saw. Ada yang mengatakan bahwa beliau dikhitan sesuai dengan tradisi araboleh kakeknya sendiri Abdul Mutallib. Namun, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw. lahir sudah dalam dikhitan.
C. Hukum khitan
Berkhitan hanya diwajibkan bagi laki-laki, sedangkan anak perempuan tidak wajib melaksanakan khitan. Nabi Muhammad saw. tidak pernah memerintahkan kepada seseorang untuk mengkhitan anak perempuannya. Namun demikian, terdapat tradisi dalam suatu masyarakat untuk mengkhitan anak perempuan, meskipun sesungguhnya menurut ilmu kedokteran tidak dianjurkan.
Berkhitan biasanya dilakukan pada waktu kecil, yaitu semenjak lahir sampai menjelang usia balig, sekitar umur dua belas tahun. Ada pula yang mengatakan bahwa waktu yang tepat untuk melaksanakan khitan adalah ketika baru dilahirkan. Pada umumnya berkhitan dilakukan pada usia antara tujuh sampai sepuluh tahun.
Menurut penelitian kedokteran, khitan sangat bagus bagi kesehatan laki-laki. Ilmu kedokteran telah membuktikan bahwa berkhitan banyak melindungi orang dari berbagai penyakit yang bersarang di balik kulit kemaluan anak laki-laki. Oleh karena itu, semakin lama kita tidak berkhitan, semakin terbuka bagi kita untuk terkena penyakit, seperti kanker dan penyakit kelamin lainnya.
Hal tersebut tidak berlaku bagi anak perempuan. Meskipun ada sebagian ulama yang menganjurkan untuk mengkhitan anak perempuan, sesungguhnya anjuran ini tidak ada dasar hukumnya yang kuat. Apalagi menurut ahli kesehatan, khitan bagi anak perempuan dapat berpengaruh buruk bagi kehidupannya kelak, setelah dewasa dan menikah. Secara medis, khitan bagi anak perempuan tidak berpengaruh dengan kesehatan sebagaimana hadis Nabi Muhammad saw. berikut ini.
لا ضرر ولا ضرار ( أخرجه مالك في الموطأ ) ó ý
Artinya:
"Tidak ada yang membahayakan dan tidak ada yang dibahayakan." (Dikeluarkan Malik)
Maksud hadis di atas bahwa ketentuan syariat Islam tidak ada yang membahayakan bagi kehidupan manusia. Begitu juga, tidak boleh ada yang dibahayakan dengan ketentuan tersebut. Inilah salah satu hal yang menjadikan Islam sebagai rahmat untuk alam.
Khitan merupakan salah satu ajaran Islam yang menjadi adat dalam setiap masyarakat muslim. Bagi kita, umat Islam, berkhitan adalah sebuah keharusan dan kebutuhan dalam berkehidupan. Bahkan, akhir akhir ini banyak orang di luar Islam yang melaksanakan khitan. Mereka sadar akan arti pentingnya khitan bagi kesehatan.
Selain pertimbangan kesehatan, bagi umat Islam, melaksanakan khitan merupakan perintah agama. Di sinilah ajaran Islam menunjukkan kelebihannya dalam membimbing manusia untuk menjadi manusia yang sehat dan bersih.
D. Hikmah Khitan
Banyak sekali manfaat dan hikmah yang dapat kita ambil dari berkhitan. Di antara hikmah dan manfaat khitan adalah sebagai berikut.
- Melatih ketaatan dan kepatuhan kita kepada setiap peraturan dan ketentuan Allah.
- Melatih kita untuk senantiasa hidup sehat dan bersih.
- Terhindar dari segala macam penyakit yang dapat timbul dari kotoran yang berada di balik kulit kemaluan.
- Memudahkan kita membersihkan setiap najis yang dapat menempel pada kemaluan. Misalnya, kita dapat dengan mudah membersihkan kemaluan setiap setelah buang air kecil. Pada saat melaksanakan kewajiban salat, kita benar-benar dalam keadaan bersih dan suci dari setiap najis yang menempel pada kulit kemaluan.
Setelah mengetahui manfaat khitan bagi anak laki-laki, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak melakukan khitan. Apalagi untuk menunda melaksanakannya karena alasan takut. Saat ini ilmu kedokteran sudah semakin modern sehingga memungkinkan kita untuk melaksanakan khitan dengan cepat dan tidak menimbulkan rasa takut. Inilah ajaran Islam yang menyempurnakan ajaran para nabi terdahulu dan senantiasa membawa kesucian dalam kehidupan. Ajaran ini harus senantiasa kita laksanakan di dalam kehidupan kita, agar kita mendapatkan keselamatan di dunia dan kesejahteraan di akhirat.
Sumber
*) Dikutip dari berbagai sumber

Andi Tedy
Content Editor