PENDIDIKAN KARAKTER
Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Pembiasaan Di Satuan Pendidikan
30 - Januari - 2025 298 Share :Penguatan Pendidikan Karakter melalui pembiasaan di satuan pendidikan untuk membangun generasi unggul Indonesia.

Pendidikan karakter menjadi fokus utama dalam pembangunan sumber daya manusia unggul untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Namun, tantangan seperti kekerasan di sekolah, adiksi gawai, pornografi, judi daring, dan narkoba menjadi penghambat dalam pembentukan karakter peserta didik. Oleh karena itu, pemerintah melalui Surat Edaran Bersama (SEB) menginisiasi Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan sebagai solusi membangun karakter siswa yang berintegritas dan berdaya saing.
Artikel ini akan mengulas lebih dalam isi SEB, implementasinya, serta dampaknya terhadap ekosistem pendidikan di Indonesia.
Pengertian dan Tujuan Penguatan Pendidikan Karakter
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan upaya sistematis dalam membentuk karakter peserta didik melalui aktivitas sehari-hari yang dilakukan secara berulang (pembiasaan). Tujuan utama dari program ini adalah menanamkan delapan karakter utama bangsa, yaitu:
- Religius – memiliki keyakinan spiritual yang kuat.
- Bermoral – menjunjung nilai-nilai etika dan sopan santun.
- Sehat – menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh.
- Cerdas dan Kreatif – mampu berpikir kritis dan inovatif.
- Kerja Keras – memiliki ketekunan dalam belajar dan berkarya.
- Disiplin dan Tertib – taat terhadap aturan dan bertanggung jawab.
- Mandiri – tidak bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas.
- Bermanfaat – peduli terhadap lingkungan sekitar dan sesama.
Dalam SEB, pemerintah menginstruksikan sekolah untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter ini melalui berbagai kegiatan pembiasaan yang akan dibahas di bagian selanjutnya.
Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Sebagai bagian dari implementasi PPK, pemerintah menginisiasi program Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang mencakup aktivitas harian sebagai berikut:
- Bangun Pagi - melatih kedisiplinan dan produktivitas.
- Beribadah – memperkuat aspek spiritual dan moralitas.
- Berolahraga – meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
- Makan Sehat dan Bergizi – membangun kesadaran pola makan sehat.
- Gemar Belajar – menumbuhkan semangat keilmuan.
- Bermasyarakat – melatih kepedulian sosial.
- Tidur Cepat – memastikan kualitas istirahat yang cukup.
Pembiasaan ini harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan tidak bersifat paksaan, sehingga peserta didik dapat menginternalisasi nilai-nilai tersebut dengan baik.
Implementasi di Satuan Pendidikan
Dalam rangka memperkuat program ini, satuan pendidikan diwajibkan mengadakan Pertemuan Pagi Ceria sebelum memulai pembelajaran. Kegiatan ini mencakup:
- Senam Pagi Anak Indonesia Hebat (dua kali seminggu) untuk membangun semangat dan kebugaran.
- Menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk menanamkan nasionalisme.
- Berdoa bersama sesuai dengan keyakinan masing-masing untuk membangun sikap bersyukur dan toleransi.
Selain itu, sekolah juga diminta untuk mengembangkan berbagai ekstrakurikuler yang mendukung PPK, seperti:
- Gerakan kepanduan: Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), Paskibra, dll.
- Kegiatan ilmiah: Klub Ilmiah Remaja (KIR), penelitian, jurnalistik, dll.
- Pengembangan bakat dan minat: Seni, olahraga, teater, teknologi informasi, dll.
- Keagamaan: Pesantren kilat, kajian kitab suci, ceramah agama, dll.
Dengan adanya aktivitas ini, peserta didik akan lebih terlibat dalam proses pembelajaran yang tidak hanya akademik, tetapi juga membentuk karakter positif.
Peran Pemerintah dan Masyarakat
Penguatan Pendidikan Karakter bukan hanya tugas sekolah, tetapi juga melibatkan berbagai pihak seperti:
- Pemerintah daerah – mengintegrasikan program PPK dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD dan RKPD) serta mengalokasikan anggaran untuk program ini.
- Orang tua – berperan aktif dalam membiasakan anak-anaknya untuk menerapkan tujuh kebiasaan di rumah.
- Masyarakat dan media – mendukung kampanye publik yang mengedukasi pentingnya pendidikan karakter.
- Dunia usaha – memberikan kesempatan magang dan pelatihan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan kerja.
- Organisasi kemasyarakatan – memberikan wadah bagi siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
- Alumni – memberikan motivasi dan inspirasi bagi siswa untuk meraih prestasi dan berkontribusi bagi bangsa.
- Universitas – memberikan beasiswa dan peluang studi lanjut bagi siswa berprestasi.
- Agama – memberikan pemahaman agama yang benar dan toleran bagi siswa.
- Keamanan – memberikan rasa aman dan nyaman bagi siswa di lingkungan sekolah.
- Psikolog – memberikan layanan konseling bagi siswa yang membutuhkan.
Pemerintah juga mengamanatkan adanya monitoring dan evaluasi tahunan terhadap pelaksanaan PPK di setiap satuan pendidikan guna memastikan efektivitasnya.Dengan peran aktif semua pihak, diharapkan program PPK dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi generasi muda Indonesia.
Dampak dan Manfaat Program PPK
Dengan diterapkannya Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan berbagai kegiatan berbasis karakter, diharapkan terjadi perubahan positif pada ekosistem pendidikan, seperti:
- Menurunkan tingkat kekerasan di sekolah – karena siswa lebih sadar akan pentingnya empati dan kesopanan.
- Meningkatkan kesadaran kesehatan siswa – dengan kebiasaan makan sehat dan berolahraga.
- Mengurangi kecanduan gawai dan judi daring – dengan adanya aktivitas positif yang lebih menarik.
- Membentuk generasi yang lebih disiplin dan bertanggung jawab – karena pembiasaan dilakukan sejak dini.
- Meningkatkan prestasi akademik – karena siswa lebih fokus dan memiliki motivasi belajar yang tinggi.
Kesimpulan
Penguatan Pendidikan Karakter melalui pembiasaan di satuan pendidikan merupakan langkah strategis dalam membangun generasi emas Indonesia. Dengan program Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat serta peran aktif dari sekolah, pemerintah, orang tua, dan masyarakat, diharapkan akan terbentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga memiliki karakter kuat sebagai fondasi menuju bangsa yang lebih maju.
Untuk itu, diperlukan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak untuk mendukung keberhasilan program ini demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.
Dukungan dari semua pihak akan menjadi kunci keberhasilan implementasi program ini. Mari bersama-sama wujudkan pendidikan yang tidak hanya mendidik otak, tetapi juga membentuk kepribadian yang luhur!
File Lampiran : Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan

Wiwin Junaidah
Guru SMK NU Tenggarang Bondowoso Jawa Timur