Belajar Dari Mana Saja di tamanpustaka.com
Mulai BelajarWiwin Junaidah, 09 - Januari - 2022 1517
Memastikan Kondisi Lahan Kesesuaian Lahan dengan Bentuk Kegiatan Usaha Faktor Lain Terikat Merancang Bentuk Usaha Bentuk Usaha di Perairan Sungai Bentuk Usaha di Perairan Tergenang Bentuk Usaha di Kolam Tebat Tambak Bentuk Usaha di Lahan Tanah
Setelah lahan ditentukan, ada hal-hal penting yang harus diperhatikan sebelum usaha dimulai. Hal penting tersebut adalah memastikan kondisi lahan yang telah dipilih, menentukan rancangan usaha, dan menentukan jenis komoditas yang akan diusahakan.
Daftar Isi :
Untuk memulai suatu usaha baik di lahan luas atau sempit, tentu membutuhkan teknik atau cara memanfaatkannya. Hal-hal yang harus dipertimbangkan agar pemanfaatan luas lahan tersebut dapat menghasilkan produk perikanan yang sesuai pasaran dan menghasilkan keuntungan yang maksimal, yaitu sebagai berikut.
Kondisi lokasi lahan sangat menentukan kegiatan budi daya, ikan yang akan dibudidayakan, dan biaya yang akan dikeluarkan. Oleh karena itu, lokasi lahan yang akan dimanfaatkan untuk usaha budi daya perlu diperhatikan. Sumber air yang akan dimanfaatkan serta kualitas dan kuantitasnya sepanjang tahun juga perlu diperhatikan.
Sebagai contoh, apabila lahan berada di wilayah pantai dengan air bersalinitas di atas 5 ppt, ikan yang dibudidayakan adalah ikan yang dapat hidup dengan kisaran salinitas di atas 5 ppt, seperti bandeng, kerapu, kakap, atau udang windu. Demikian juga dengan lahan yang ada di daerah yang memiliki ketinggian dari permukaan laut cukup tinggi, suhunya relatif rendah. Pada lokasi tersebut, hanya ikan-ikan tertentu yang mampu hidup dengan baik pada kondisi suhu rendah, misalnya ikan mas.
Lahan yang digunakan harus sesuai dengan bentuk kegiatan usaha. Jika lahan tanah, usaha yang dilakukan dapat berupa pembuatan kolam untuk usaha pembenihan atau pembesaran. Kolam yang dibuat dapat berupa kolam permanen atau kolam terpal. Apabila berupa lahan perairan, usaha yang dilakukan lebih cenderung berupa pembesaran benih (pendederan) atau pembesaran ikan konsumsi. hampang, keramba, atau jaring apung. Jenis usaha lebih cenderung pembesaranbenih (pendederan) atau pembesaran ikan konsumsi.
Source : pexels.com
Faktor lain yang berhubungan dengan kepastian kondisi lahan yang akan dijadikan lokasi usaha adalah sebagai berikut.
Rancangan bentuk usaha harus disusun detail, efisien, dan efektif. Karena luas lahan sangat terbatas, penuangan rancangan harus mencermin kegiatan usaha sesungguhnya yang harus dapat menghasilkan keuntungan ekonomis. Berikut beberapa tipe rancangan bentuk usaha yang dapat dipilih untuk kegiatan usaha budi daya ikan. secara
Perairan sungai yang memiliki aliran air sedang (kecil atau besar) dapat digunakan untuk budi daya ikan. Ada beberapa bentuk rancangan yang dapat dibuat di perairan sungai di antaranya sebagai berikut.
Perairan tergenang yang dimaksud adalah laut, waduk, danau, rawa, dan embung. Pembuatan usaha di perairan tergenang yang cukup dalam, khususnya jaring apung, lebih membutuhkan konstruksi yang kuat dan biaya yang lebih besar. Oleh karena itu, pembuatan konstruksi dengan luasan 100 m2 agak kurang memadai atau terlalu kecil walaupun tetap dapat dilakukan. Namun, pertimbangan untung-rugi dan faktor risikonya perlu dilakukan dalam usaha budi daya ikan. Ada beberapa bentuk usaha yang dapat dilakukan di perairan tergenang, yaitu sebagai berikut.
Usaha budi daya ikan pada tempat ini paling banyak dilakukan oleh masyarakat karena paling mudah. Ada beberapa bentuk usahanya, yaitu sebagai berikut.
Kegiatan usaha di tempat ini paling praktis dan murah serta mudah mengawasinya. Namun, jika usaha dibuat secara permanen dan sebagai kegiatan pembenihan, biaya yang dikeluarkan juga relatif besar. Hal ini disebabkan dibutuhkan sarana yang baik, seperti akuarium, blower, dan aerator.
Source : pexels.com
Pilihan terhadap usaha yang akan digeluti harus tepat. Ketepatan dalam memilih jenis usaha biasanya dilakukan dengan perencanaan yang baik, melakukan uji coba terhadap jenis kegiatan budi daya, dan selalu belajar termasuk dengan para pembudidaya yang telah berhasil. Ada dua jenis usaha budi daya yang dapat diusahakan, yaitu usaha pembenihan dan usaha pembesaran.
Diantara kegiatan budidaya ikan yang cukup sulit adalah pembenihan. Hal ini disebabkan ada perlakuan unsur kebiasaan dari induk ikan pada waktu melakukan pemijahan dan perawatan larva yang sangat rawan terhadap lingkungan yang buruk. Selain itu, perlu keterampilan tersendiri dalam pemijahan beberapa ikan dengan bantuan hormon.
Untuk menjadi pembenih yang ulung tentu harus menguasai teknis pembenihan untuk jenis komoditas tertentu karena beda komoditas akan berbeda pula cara membenihkannya. Agar dapat menguasai pembenihan yang baik, harus memahami beberapa tahapan dalam pembenihan seperti berikut.
a. Memilih induk
b. Jenis pemijahan (alami atau buatan). .
c. Teknik pemijahan.
d. Teknik memelihara benih.
Pola tanam dalam budi daya pembesaran ikan
Usaha pembesaran dilakukan untuk usaha budi daya yang tidak memijahkan sendiri. Pembesaran dilakukan untk membesarkan benih menjadi ukuran yang lebih besar lagi atau ukuran konsumsi. Budi daya dapat berlangsung dengan baik jika kebutuhan benih dapat terpenuhi. Kelangkaan suplai benih akan sangat mengganggu jalannya usaha pembudidayaan.
Pola usaha dalam budi daya pembesaran ikan
*) Sumber
Cahyo Saparinto, Penebar Swadaya, Jakarta 2013
Tentang Taman Pustaka
Taman Pustaka adalah website yang membahas tentang pelajaran sekolah, madrasah dan pengetahuan umum. Taman Pustaka juga sebagai media pembelajaran bagi para siswa, santri, mahasiswa, serta masyarakat umum yang ingin mengembangkan pengetahuan. pada setiap artikel di taman pustaka di lengkapi gambar dan video agar kandungan materi dalam artikel dapat lebih mudah dipelajari.