BERITA PENDIDIKAN
Struktur Kurikulum Terbaru SD Hingga SMA Dalam Permendikdasmen 13/2025
16 - Juli - 2025 139 Share :Struktur kurikulum 2025 terbaru untuk jenjang SD, SMP, dan SMA sesuai Permendikdasmen 13/2025. Simak rincian dan penyesuaiannya di sini.

Tahun 2025 membawa angin segar bagi dunia pendidikan Indonesia. Dengan diterbitkannya Permendikdasmen Nomor 13 Tahun 2025, struktur kurikulum untuk jenjang SD, SMP, dan SMA mengalami pembaruan yang signifikan. Perubahan ini bukan sekadar soal mengganti nama mata pelajaran, tapi sebuah upaya menyelaraskan pendidikan dengan kebutuhan zaman yang terus bergerak. Sebagai guru, kepala sekolah, atau pengambil kebijakan di daerah, kita perlu tahu apa saja perubahan penting ini agar tidak tertinggal kereta... apalagi kereta yang sudah digital!
Struktur Kurikulum SD 2025
Kurikulum SD 2025 bukan sekadar ganti nama mata pelajaran atau ubah jumlah jam belajar. Ia adalah langkah serius untuk membentuk karakter anak sejak dini, sambil tetap menjaga semangat belajar yang menyenangkan. Dengan pendekatan pembelajaran mendalam, struktur ini dirancang agar anak-anak nggak cuma pintar hitungan, tapi juga tumbuh jadi pribadi yang utuh—berpikir kritis, empatik, kreatif, dan tentu saja, cinta belajar.
Buat para guru, struktur baru ini memang butuh adaptasi. Tapi tenang, tidak sesulit update WhatsApp kok. Justru ini jadi peluang untuk memperkaya cara mengajar dan membuat kelas lebih hidup. Nah, komponen kurikulum SD 2025 ini bisa dibagi menjadi tiga jalur utama:
- Intrakurikuler: Mata pelajaran inti masih tetap eksis seperti Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Pendidikan Agama, PPKn, dan Seni Budaya. Yang menarik, Bahasa Inggris kini lebih diakomodasi meskipun masih sebagai pilihan, tergantung kesiapan sekolah. Intinya, anak-anak tetap belajar fondasi akademik tapi dengan pendekatan yang lebih fleksibel, menyenangkan, dan kontekstual.
- Kokurikuler: Ini bagian serunya. Siswa diajak menyelesaikan proyek nyata yang berhubungan dengan Profil Pelajar Pancasila. Proyek dilakukan minimal dua kali setahun, dan bisa lintas pelajaran. Misalnya, siswa kelas 4 membuat proyek “Hidup Bersih” yang menggabungkan IPA, PPKn, dan Bahasa Indonesia. Hasilnya? Anak belajar bekerja sama, meneliti, sekaligus presentasi. Belajar sambil beraksi, bukan hanya hafalan!
- Ekstrakurikuler: Pramuka (atau kegiatan serupa yang berbasis kepemimpinan dan karakter) kini diwajibkan sebagai bagian dari kurikulum. Bukan sekadar pelengkap, tapi jadi penunjang utama pembentukan sikap. Nah, ini kesempatan emas buat guru pembina untuk merancang kegiatan seru yang tetap punya muatan nilai.
Salah satu yang bikin kurikulum ini lebih ramah guru dan siswa adalah fleksibilitas dalam penyusunan jadwal. Sekolah diberikan ruang untuk mengatur distribusi waktu pembelajaran sesuai kebutuhan siswa dan karakteristik daerah. Jadi nggak kaku seperti di zaman kita dulu yang jam 07.00-13.00 penuh hafalan. Sekarang lebih manusiawi, kontekstual, dan mendukung gaya belajar anak.
Jadi, struktur kurikulum SD 2025 ini bukan hanya soal "apa yang diajarkan", tapi juga "bagaimana dan untuk apa diajarkan". Saatnya guru SD tampil sebagai desainer pembelajaran sejati—yang bukan cuma fokus menyelesaikan materi, tapi menciptakan pengalaman belajar yang membekas.
Struktur Kurikulum SMP 2025
Saat anak-anak memasuki jenjang SMP, mereka tidak lagi hanya belajar "apa itu bunga" atau "bagaimana menghitung luas persegi". Mereka mulai diajak berpikir tentang "mengapa perubahan iklim terjadi" atau "bagaimana teknologi memengaruhi kehidupan sehari-hari". Nah, kurikulum SMP 2025 dirancang untuk memperkuat pondasi akademik, mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi, sekaligus menanamkan nilai-nilai karakter yang lebih dalam.
Struktur kurikulum SMP tetap mengacu pada tiga jalur utama: intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Tapi isinya makin "berisi" dan kontekstual. Coba lihat perubahan pentingnya:
- Informatika & Bahasa Inggris jadi lebih intensif
Kalau dulu pelajaran TIK cuma belajar Microsoft Word, sekarang siswa diajak memahami logika pemrograman dan berpikir komputasional sejak kelas 7. Bahkan sudah diperkenalkan dengan dasar-dasar koding. Bahasa Inggris juga mendapat porsi lebih, bukan sekadar teori grammar, tapi praktik komunikasi—biar anak bisa bilang "Nice to meet you" dengan percaya diri - Proyek Kokurikuler sebagai Wadah Praktik Nilai
Proyek kokurikuler yang menanamkan dimensi Profil Pelajar Pancasila tetap jadi menu wajib. Setiap semester, siswa diajak menyelesaikan proyek kolaboratif, seperti membuat kampanye anti-bullying atau merancang inovasi sederhana dari barang bekas. Belajar jadi bermakna karena terhubung langsung dengan kehidupan nyata. - Pembelajaran Blok & Kolaboratif
Jam pelajaran dialokasikan dengan model block teaching, jadi satu topik bisa didalami lebih intens. Misalnya, selama dua minggu penuh siswa fokus pada topik "Perubahan Sosial", dan bisa belajar lintas mata pelajaran seperti IPS, Bahasa Indonesia, dan Seni Budaya secara terintegrasi. Seru, kan?
Kurikulum ini juga mendorong pembelajaran tematik berbasis isu nyata. Anak SMP diajak membahas isu global seperti energi terbarukan, ketimpangan sosial, bahkan kecerdasan buatan. Tapi tenang, bahasanya tetap disesuaikan, kok. Nggak mungkin juga siswa disuruh baca jurnal internasional tanpa panduan—makanya peran guru jadi sangat penting sebagai fasilitator proses ini.
Jadi kalau suatu hari kamu menemukan siswa SMP presentasi soal polusi udara pakai animasi dan narasi bahasa Inggris buatan mereka sendiri, jangan kaget. Itu bukan kebetulan—itu hasil dari kurikulum yang menekankan kompetensi, kolaborasi, dan kebermaknaan.
Nah, buat guru SMP: ini saatnya kita upgrade cara mengajar. Jangan takut mencoba pendekatan baru. Sekarang bukan zamannya satu arah, satu buku, dan satu jawaban. Kurikulum SMP 2025 memberi ruang bagi kreativitas guru dan keberagaman gaya belajar siswa. Yuk, kita manfaatkan ruang itu sebaik mungkin!
Struktur Kurikulum SMA 2025
Masuk ke jenjang SMA, kita bicara tentang siswa yang mulai berpikir tentang masa depan: kuliah di mana? Kerja jadi apa? Atau malah bikin usaha sendiri? Nah, kurikulum SMA 2025 hadir sebagai jembatan antara dunia sekolah dan dunia nyata. Kurikulumnya dirancang lebih fleksibel, adaptif, dan personal. Bukan lagi “satu jalur untuk semua,” tapi "satu kurikulum yang bisa disesuaikan dengan cita-cita tiap anak".
Inti dari pembaruan ini adalah memberi keleluasaan memilih. Jadi bukan guru yang menentukan semua pelajaran, tapi siswa punya suara: “Aku tertarik belajar AI”, atau “Aku mau mendalami ekonomi karena pengen bikin UMKM”. Dan ya, pilihan mereka dihargai.
Tiga jalur utama masih menjadi pondasi dalam struktur kurikulum SMA:
- Intrakurikuler:
Ini adalah pelajaran inti yang tetap wajib diikuti semua siswa seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Sejarah Indonesia. Meski wajib, pendekatannya tidak lagi kaku. Ada ruang dialog, studi kasus, hingga pembelajaran kontekstual. Sejarah Indonesia misalnya, bisa dikemas dengan proyek film dokumenter pendek. Siapa bilang belajar sejarah itu membosankan? - Mata Pelajaran Pilihan:
Di sinilah kurikulum 2025 menunjukkan wajah barunya. Siswa bisa memilih mata pelajaran seperti Koding, Kecerdasan Artifisial (AI), Ekonomi Digital, Kewirausahaan, atau Ilmu Terapan sesuai minat dan rencana karier. Anak-anak yang tertarik pada dunia kreatif bisa masuk ke jalur desain grafis atau multimedia. Yang suka logika bisa eksplor lebih dalam tentang pemrograman atau statistik. - Kokurikuler dan Proyek P5:
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tetap wajib dan jadi bagian penting dari pembelajaran. Di sini siswa belajar soft skills seperti kerja tim, kepemimpinan, problem solving, dan komunikasi. Proyeknya bisa macam-macam—dari membuat kampanye literasi digital sampai merancang solusi isu lingkungan di sekitar sekolah. Serius tapi tetap seru!
Kurikulum SMA 2025 memang tidak hanya mencetak lulusan akademik, tapi juga memfasilitasi tumbuhnya calon inovator, pemimpin muda, dan wirausaha sosial. Jadi jangan heran kalau nanti ada siswa yang belum lulus tapi sudah punya startup edukasi berbasis AI—karena mereka memang sedang disiapkan untuk itu.
Untuk guru SMA, ini juga jadi kesempatan emas. Kita tidak lagi sekadar “mengajar materi”, tapi mendampingi siswa menemukan potensi dan arah hidupnya. Fleksibilitas ini memang butuh koordinasi, tapi manfaat jangka panjangnya besar banget. Dan buat sekolah? Ini saatnya membuka diri, berjejaring, dan mengundang dunia luar masuk ke dalam pembelajaran—dari praktisi, profesional, sampai komunitas lokal.
Jadi ya, kurikulum SMA 2025 ini bukan cuma reformasi dokumen. Ini adalah transformasi cara pandang terhadap pendidikan: bahwa setiap anak unik, dan sistem harus memberi ruang agar mereka berkembang dengan cara mereka sendiri.
Penyesuaian dan Catatan Penting
Tentu perubahan struktur kurikulum ini butuh penyesuaian di tingkat satuan pendidikan. Tidak perlu buru-buru jadi sempurna—yang penting mulai dulu. Berikut beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
- Audit ulang perangkat ajar agar selaras dengan pendekatan pembelajaran mendalam
- Penjadwalan ulang kegiatan pembelajaran agar mengakomodasi proyek dan kokurikuler
- Pelatihan guru dan kepala sekolah untuk memahami makna dan teknis implementasi kurikulum
Jangan ragu untuk berdiskusi dengan rekan sejawat, berdialog dengan dinas, atau ikut komunitas belajar. Ingat, perubahan yang besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten.
Demikian penjabaran tentang struktur kurikulum 2025 dari SD hingga SMA. Mari kita wujudkan pembelajaran yang bermakna, berpusat pada murid, dan adaptif terhadap dunia nyata. Kurikulum ini bukan hanya dokumen, tapi komitmen bersama untuk menciptakan ruang belajar yang lebih manusiawi, reflektif, dan kontekstual.
Kalau kamu merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan. Bagikan ke grup WA sekolah, komunitas guru, forum kepala sekolah, atau bahkan ke tetangga yang punya anak sekolah. Karena perubahan pendidikan itu bukan urusan satu orang, tapi kerja kolektif seluruh masyarakat. Dan kalau kamu butuh dokumen lengkap Permendikdasmen 13/2025, jangan sungkan unduh di sini untuk dipelajari bareng rekan sejawat.
Mari kita saling dukung, saling belajar, dan saling mengingatkan. Karena di balik setiap perubahan kurikulum, ada harapan besar untuk masa depan bangsa. Siapa tahu, anak-anak yang kita dampingi hari ini—dengan kurikulum yang lebih fleksibel dan bermakna—adalah calon pemimpin yang membawa perubahan luar biasa untuk negeri ini.
Ditulis dengan semangat gotong royong dan secangkir kopi hangat dari ruang guru ke ruang kelas
Kalau kamu sudah baca sampai akhir, berarti kamu serius peduli pendidikan—dan itu keren banget!

Aristo Bharata
Founder tamanpustaka.com & guru di UPTD SPF SDN Sekarputih 1 Kecamatan Tegalampel Bondowoso