AQIDAH AKHLAK KELAS VII
Sifat-sifat Mustahil Dan Ja’is Allah
26 - Desember - 2021 4,8K Share :Sifat-sifat mustahil bagi allah adalah sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT.. Ketidak mungkinan ini disebabkan karena Allah Untuk mengetahuinya ikuti materi berikut ini!

Sifat-sifat mustahil bagi allah adalah sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT. Ketidak mungkinan ini disebabkan karena Allah SWT Untuk mengetahuinya ikuti materi berikut ini!
Daftar Isi :
A. Sifat-sifat mustahil
Sifat-sifat mustahil bagi allah adalah sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT. Ketidak mungkinan ini disebabkan karena Allah SWT. memiliki kemaha sempurnaan sebagai tuhan yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Sifat-sifat yang mustahil dimiliki Allah ada 20 sifat dengan perincian:
- sifat mustahil dari sifat nasiyah ada satu,
- sifat mustahil dari sifat salbiyah ada lima,
- sifat mustahil dari sifat ma’ani ada tujuh, dan
- sifat mustahil dari sifat ma’nawiyah ada tujuh
berikut sifat-sifat yang mustahil dimiliki oleh Allah SWT.:
-
Adam
Sifat mustahil bagi Allah SWT yang pertama adalah adam.
Adam berarti tidak ada, sehingga Allah mustahil bersifat adam karena Allah tidak mungkin tidak ada. Segala hal yang ada di muka Bumi ini merupakan ciptaan Allah, dan mustahil jika Allah tidak ada. Hal ini juga dijelaskan dalam firman Allah pada surah An-Nah l/16 ayat 3:
خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ بِالۡحَـقِّؕ تَعٰلٰى عَمَّا يُشۡرِكُوۡنَ
Khalaqas samaawaati wal arda bilhaqq; Ta'aalaa 'ammaa yushrikuun
Artinya: "Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Maha tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan". (QS. An-Nahl: 3)
-
Hudus
Sifat mustahil bagi Allah berikutnya adalah hudus yang berarti baru. Sebab, Allah sudah ada sebelum semua makhluk dan ciptaan-Nya ada. Sebaliknya, Allah bersifat terdahulu atau qidam.
Ayat yang menerangkan bahwa Allah bersifat terdahulu tercantum dalam QS Al-Hadid ayat 3:
هُوَ الۡاَوَّلُ وَالۡاٰخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالۡبَاطِنُۚ وَهُوَ بِكُلِّ شَىۡءٍ عَلِيۡمٌ
Huwal Awwalu wal'Aakhiru waz Zaahiru wal Baatinu wa huwa bikulli shai'in Aliim
Artinya: "Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu". (QS. Al-Hadid: 3)
-
Fana
Fana artinya tidak kekal. Fana juga dapat diartikan binasa atau rusak, dan merupakan sifat mustahil bagi Allah. Allah mustahil mempunyai sifat fana–'. Allah itu kekal dan abadi. Allah tidak ada permulaan dan tidak ada akhir.
Firman Allah tentang sifat kekalnya tertuang dalam Surah Ar-Rahman ayat 27:
بْقٰى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَامِۚ
Wa yabqoo wajhu rabbika zul jalaali wal ikraam
Artinya: "Tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal." (QS. Ar-Rahman: 27)
-
Mumassalatu lil Hawadis
Mumassalatu lil Hawadis artinya Allah serupa dengan makhluk. Ini juga termasuk sebagai sifat mustahil bagi Allah SWT.
Allah mustahil serupa dengan makhluknya. Allah itu berbeda dengan makhluknya, baik zat, sifat, ataupun perbuatannya. Tidak ada sesuatu pun yang menyerupai Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah pada surah Al Ikhlas ayat 4:
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ
Wa lam yakul-lahu kufuwan ahad
Artinya: "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia". (QS. Al-Ikhlas: 4)
-
Muhtajun Ligairihi
Sifat mustahil bagi Allah berikutnya ialah Muhtajun Ligairihi yakni berdiri dengan yang lain atau membutuhkan orang lain. Allah tidak membutuhkan pertolongan sesuatu apapun. Allah berdiri sendiri atau qiyamuhu binafsihi.
Allah itu Maha Sempurna dan Maha Berdiri Sendiri. Hal ini tercantum dalam firman Allah pada surat Al-Ankabut ayat 6:
وَمَنْ جَاهَدَ فَاِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهٖ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ
Wa man jaahada fainnamaa yujaahidu linafsih; innal laaha laghaniyyun 'anil 'aalamiin
Artinya: "Dan barang siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam ". (QS. Al-Ankabut: 6)
-
Ta'addud
Ta'addud berarti berbilang. Allah tidak mungkin memiliki sifat Ta'addud karena Allah Maha Esa atau tunggal. Dalah surah Al-Ikhlas, Allah berfirman:
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
qul huwallāhu aḥad
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
allāhuṣ-ṣamad
لَمْ يَلِوَلَمْ يُولَد
lam yalid wa lam yụlad
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Artinya:
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
- Katakanlah (Muhammad), "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
- Allah tempat meminta segala sesuatu.
- (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan
- Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
(Q.S. Al-Ikhlas ayat 1-4)
-
'Ajzun
'Ajzun artinya lemah. Sifat mustahil bagi Allah yang Maha Berkuasa atau qudrat. Allah tidak lemah, dan tidak ada alam semesta beserta isinya jika Allah lemah.
Firman Allah ini dituangkan dalam surah Al-Baqarah ayat 20:
يَكَادُ الْبَرْقُ يَخْطَفُ اَبْصَارَهُمْ ۗ كُلَّمَآ اَضَاۤءَ لَهُمْ مَّشَوْا فِيْهِ ۙ وَاِذَآ اَظْلَمَ عَلَيْهِمْ قَامُوْا ۗوَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَذَهَبَ بِسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ࣖ
Yakaadul barqu yakhtafu absaarahum kullamaaa adaaa'a lahum mashaw fiihi wa izaaa azlama 'alaihim qoomuu; wa law shaaa'al laahu lazahaba bisam'ihim wa absaarihim; innal laaha 'alaa kulli shai'in Qadiir
Artinya: "Hampir saja kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali (kilat itu) menyinari, mereka berjalan di bawah (sinar) itu, dan apabila gelap menerpa mereka, mereka berhenti. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya Dia hilangkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". (QS. Al-Baqarah:20)
-
Karahah
Karahah artinya terpaksa, dan hal ini juga termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah.
Allah mustahil bersifat karahah. Allah itu bersifat berkehendak atau iradat. Allah tidak terpaksa dalam melaksanakan apa yang Dia kehendaki. Allah berfirman yang tertuang dalam surat Al-Buruj ayat 16:
فَعَّالٌ لِّمَا يُرِيْدُۗ
Fa' 'aalul limaa yuriid
Artinya: "Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki". (QS. Al-Buruj: 16)
-
Jahlun
Sifat mustahil bagi Allah berikutnya ialah jahlun atau bodoh. Mustahil bagi Allah bersifat jahlun sebab Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta. Tidak ada makhluk yang bersembunyi dari Allah.
اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun
Artinya: "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Hujurat: 18)
-
Mautun
Mautun adalah mati. Allah bersifat hidup atau hayat. Allah tidak akan pernah mati dan akan selalu hidup serta kekal. Dengan demikian sangat tidak mungkin Allah bersifat mautun atau mati.
وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهٖۗ وَكَفٰى بِهٖ بِذُنُوْبِ عِبَادِهٖ خَبِيْرًا ۚ
Wa tawakkal 'alal Haiyil lazii laa yamuutu wa sabbih bihamdih; wa kafaa bihii bizunuubi 'ibaadihii khabiiraa
Artinya: "Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup, Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya". (QS. Al-Furqan: 58)
-
Summun
Summun adalah tulis. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah Maha Mendengar. Tidak ada yang luput dari pendengarannya. Tidak mungkin Allah tidak mendengar walau hanya sedikit pun. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 127:
اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
.....innaka Antas Samii'ul Aliim
Artinya: ".Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui". (QS. Al-Baqarah: 127)
-
Umyun
Umyun berarti buta. Allah tidak buta, Allah Maha Melihat. Menjadi sifat mustahil bagi Allah SWT yang lain, Allah melihat segala yang nampak dan segala yang tersembunyi. Tidak ada sesuatu apapun yang luput dari penglihatan-Nya. Allah berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Innal laaha ya'lamu ghaibas samaawaati wal ard; wallaahu basiirum bimaa ta'maluun
Artinya: "Sungguh, Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Hujurat: 18)
-
Bukmun
Bukmun berarti bisu. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah bersifat kalam artinya beriman. Jika Allah bisu, tidak mungkin Allah menurunkan wahyu kepada para nabi.
ۗوَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًاۚ
wa kallamallaahu Muusaa takliimaa
Artinya: "Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung". (QS. An-Nisa: 164)
-
Ajzan
Ajzan artinya yang lemah. Allah mustahil bersifat ajzan. Allah Maha berkuasa. Tidak mungkin Allah itu lemah. Segala sesuatu yang terjadi itu atas kehendak dan kekuasaan Allah.
Allah pun tidak memerlukan bantuan siapapun. Jadi, Allah mustahil bersifat ajzan.
-
Karihan
Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya adalah karihan yang berarti maha terpaksa. Tidak mungkin Allah bersifat karihan karena Allah Maha Berkehendak atau muridan. Semua yang ada di alam semesta ini terjadi atas kehendak Allah. Allah tidak merasa terpaksa melakukannya.
-
Jahilun
Jahilun berarti maha bodoh. Ini merupakan sifat mustahil bagi Allah karena Allah Maha Mengetahui, semua ilmu itu bersumber pada Allah Swt.
-
Mayyitun
Mayyitun artinya mati. Hal ini juga termasuk dalam sifat mustahil bagi Allah SWT.
Padahal Allah kekal abadi dan tidak ada awal maupun akhir. Allah tidak akan pernah mati. Bahkan, Allah itu tidak pernah tidur dan tidak pernah lupa. Allah pun tidak pernah merasa lelah. Jadi, mustahil Allah bersifat mayyitun.
-
Asamma
Asamma artinya yang maha tuli. Allah itu Maha Mendengar bahkan yang paling tersembunyi sekalipun. Allah mendengar apa yang tidak kita dengar. Allah tidak mungkin bersifat maha tuli.
-
Ama
Sifat mustahil bagi Allah selanjutnya adala ama atau maha buta. Sebab, Allah Maha Melihat. Allah melihat semua ciptaan-Nya tanpa terkecuali. Allah pun dapat melihat apa yang tersembunyi di dalam hati.
-
Abkama
Abkama artinya maha bisu. Allah mustahil mempunyai sifat abkama. Allah itu justru mempunyai sifat mutakalliman atau Maha Berfirman. Jika Allah bisu, tidaklah mungkin ada kitab yang diwahyukan kepada para Nabi dan Rasul.
Itulah 20 sifat mustahil Allah. Semoga dengan mengetahui sifat mustahil bagi Allah ini, akan semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT dan menambah keimanan
B. Sifat-sifat ja’is Allah SWT
Sifat jaiz Allah hanya ada satu, yakni fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu yang artinya Allah mungkin mengerjakan sesuatu atau meninggalkannya.
Allah SWT menciptakan segala sesuatu tanpa paksaan, sebab Ia memiliki sifat Qudrat (kuasa) dan Iradath (kehendak). Maka boleh-boleh saja bagi Allah untuk meniadakan sesuatu sesuai kehendak-Nya.
Contoh Sifat Jaiz Bagi Allah
Salah satu contoh sifat jaiz bagi Allah termaktub dalam Al-qur’an Surat Ali Imran ayat 26 yang berbunyi:
قُلِ اللهم مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya : akankah 'Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Hamida Faiqiyal Husna dalam Materi Akidah dalam Kitab Fath Al-Majid memberi contoh dua kebebasan yang dimiliki Allah SWT, yaitu:
- Kebebasan untuk mencipta atau tidak mencipta sesuatu.
- Kebebasan untuk mengatur semua makhluk sesuai yang Dia kehendaki.
Sumber
*) Dikutip dari berbagai sumber

Uwais Nur Alifaturachman
follow IG : unaa_lif