Belajar Dari Mana Saja di tamanpustaka.com
Mulai BelajarELY ZULAIKHA, 04 - September - 2021 1957
Gerak IPA Kelas 8 Gerak pada Makhluk Hidup dan Benda Gerak pada Hewan Gerak pada Tumbuhan Gerak Hewan di Darat Gerak Hewan di Udara Gerak Hewan dalam Air Gerak Esionom Gerak Higroskopis Gerak Endonom
Apakah kamu pernah melihat hewan terbang? Itu merupakan salah satu gerak pada hewan. Berdasarkan jenisnya, hewan ada yang berjalan, berenang, berlari, merayap, dan yang lainnya. Hewan bergerak untuk berbagai tujuan, antara lain melindungi diri dari predator atau untuk mencari mangsa. Sedangkan tumbuhan bergerak sesuai rangsang yang didapat. Rangsang itu seperti bahan kimia, suhu, gravitasi bumi, dan intesitas cahaya yang diterima. Kenapa kecepatan gerak hewan berbeda-beda? Lalu bagaimana tumbuhan bisa dikatakan bergerak? Mari kita simak penjelasannya secara tuntas.
Daftar Isi :
Yaitu gerak yang terjadi secara spontan dan penyebabnya tidak diketahui, gerak ini tidak memerlukan rangsang dari luar. Rangsang dari gerak endonom ini diduga berasal dari tumbuhan itu sendiri. (Contoh: gerak rotasi sitoplasma).
Yaitu gerak pada bagian tubuh tumbuhan dipengaruhi oleh perubahan kadar air di dalam sel sehingga terjadinya pengerutan yang tidak merata. (Contoh: peristoma pada sporangium lumut).
Yaitu gerak yang disebabkan oleh rangsangan dari lingkungan sekitar, jenisnya terbagi menjadi tiga yaitu:
Gerak Tropisme yaitu arah geraknya tumbuhan dipengaruhi oleh datangnya rangsang dari luar. Jika arah geraknya mendekati rangsang dinamakan gerak tropisme positif, tetapi jika arah geraknya menjauhi rangsang dinamakan tropisme negatif. Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak tropisme terbagi menjadi lima, yaitu
Gerak taksis adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh sumber rangsangan. Gerak taksis biasanya dilakukan oleh organisme bersel satu. Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak taksis dapat dibedakan menjadi kemotaksis dan fototaksis.
Yaitu gerak dari sebagian tubuh tumbuhan akibat rangsangan dari luar, tetapi arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Rangsangan jenis ini dibedakan menjadi tiga, yaitu
Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara. Air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan udara. Tubuh hewan yang hidup di air memiliki massa jenis lebih kecil daripada lingkungannya. Gaya angkat air yang besar dan massa jenis hewan yang kecil menyebabkan hewan dapat melayang di dalam air dengan mengeluarkan sedikit energi.1 Salah satu bentuk tubuh yang dimiliki hewan air adalah bentuk torpedo. Bentuk ini memungkinkan tubuh hewan bisa meliuk dari kiri ke kanan.
Tubuh hewan-hewan tersebut memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi. Salah satu upaya untuk memperbesar gaya angkat dengan menggunakan sayap. Prinsip yang sama diterapkan pada pesawat terbang, khususnya pada pesawat terbang bersayap bentuk airfoll.
Sayap burung memiliki susunan kerangka yang ringan, tulang dada dan otot yang kuat. Bentuk sayap airfoll membuat udara mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat daripada bawahnya. Saat sayap dikepakkan, udara akan mengalir ke bawah. Dorongan ke bawah tersebut akan menghasilkan gaya yang berlawanan gaya yang berlawanan arah sehingga burung akan terangkat ke atas.2
Hewan yang hidup di darat memiliki otot dan tulang yang kuat. Otot dan tulang tersebut digunakan untuk mengatasi inersia (kecenderungan tubuh untuk diam) dan untuk menyimpan pegas (elastisitas) untuk melakukan berbagai aktivitas. Burung terbang memberikan gaya pada udara, kemudian udara tersebut mendorong balik sayap burung itu ke depan.
Gajah dan kerbau memiliki massa tubuh yang besar, sehingga mengakibatkan berak gajah dan kerbau harus melawan intersia yang nilainya besar juga. Perbedaan struktur pada otot dan tulang hewan tersebut masing-masing hewan menyebabkan hewan tersebut dapat bergerak lebih lincah dibandingkan hewan lainnya.
Sumber
1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 1, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, 2014) hlm. 12.
2.Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 1, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, 2014) hlm. 13.
Tentang Taman Pustaka
Taman Pustaka adalah website yang membahas tentang pelajaran sekolah, madrasah dan pengetahuan umum. Taman Pustaka juga sebagai media pembelajaran bagi para siswa, santri, mahasiswa, serta masyarakat umum yang ingin mengembangkan pengetahuan. pada setiap artikel di taman pustaka di lengkapi gambar dan video agar kandungan materi dalam artikel dapat lebih mudah dipelajari.