Belajar Dari Mana Saja di tamanpustaka.com

Mulai Belajar

BUDAYA IKAN BAWAL

Sejarah Agribisnis Ikan Bawal

Ardista Tyo, 01 - Mei - 2024 351

Ikan bawal


blogs-images

A. Ikan Hias yang Jadi Ikan Konsumsi

Siapa sangka ikan bawal yang kita kenal ternyata dulunya adalah ikan hias. Ikan ini populer untuk hiasan di akuarium para hobis ikan. Namun dalam perkembangannya, ikan ini menjadi ikan konsumsi yang menarik banyak kalagan untuk membudidayakannya. Ikan bernama latin Collossoma macropomum semakin populer karena memiliki rasa yang lezat, mudah diternakkan, dan bernilai jual yang tinggi. Tak heran jika jenis ikan yang berasal dari Brasil ini tersedia di tempat- tempat pemancingan, yang sejajar dengan kepopuleran ikan lele, nila, mas, dan patin. Kantong Tebal Berkat Monster Bawal

Ikan bawal air tawar di Indonesia mempunyai sejarah sedikit berbeda dengan jenis ikan lainnya. Sebagian besar ikan yang ada di Indonesia,biasanya kalau tidak dijadikan sebagai ikan konsumsi, ikan tersebut dijadiKan ikan hias. Namun, ikan bawal air tawar justru bisa berfungsi kedua-duanya. Pada saat benih, bawal air tawar dijadikan ikan hias, sedangkan ikan yang sudah besar dijadikan ikan konsumsi.

Bawal air tawar menjadi ikan bias boleh dibilang wajar karena bentuk tubuhnya cukup unik, pipih seperti ikan discus. Selain itu, warnanya menarik, gerakannya mempesona, dan mempunyai sifat bergerombol bila dipelihara dalam jumlah banyak. Menjadi ikan konsumsi, bawal pun juga boleh dibilang wajar karena pertumbuhannya cepat dan dapat mencapai ukuran besar (500 gram). Dari hasil uji coba di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi dan pengalaman beberapa orang petani di Bogor dan Sukabumi, bawal yang berumur 6 minggu sudah bisa mencapai berat 3 gram, umur 12 minggu bisa mencapai 25 gram, umur 6 bulan sudah mencapai ukuran konsumsi, yaitu 500 gram. Di habitatnya, ikan bawal dapat mencapai berat 30 kg.

Ikan Negeri Samba

Dilihat asal usulnya, bawal bukanlah ikan asli Indonesia, tetapi berasal darinegeri Samba, Brazil. Ikan ini dibawa ke Indonesia oleh para importir ikan hias dari Singapura dan Brazil pada tahun 1980. Selain ke Indonesia, ikan bawalpun sudah tersebar hampir ke seluruh penjuru dunia. Di setiap negara, ikan ini mempunyai nama yang berlainan. Di Indonesia ikan ini disebut bawal karenamirip dengan bawal laut; di Amerika dan Inggris disebut red bally pacu karena bagian perutnya berwarna kemerahan; di Peru disebut gamitama; dan di Venezuela disebut cachama. Di negara asalnya, ikan ini disebut tambaqui.

Meskipun kedudukan ikan bawal belum bisa disejajarkan dengan ikan-ikan konsumsi lainnya, tetapi ke hadirannya memiliki arti tersendiri, terutama dalam memperkaya khasanah ikan budidaya di Indonesia. Bila telah populer, tidak menutup kemungkinan ikan bawal dapat mengalahkan kedudukan ikan-ikan lainnya.

Selain pertumbuhannya cepat, kelebihan lain ikan bawal adalah cara memeliharanya yang tidak rumit. Ikan ini dapat dipelihara di kolam dengan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Bawal yang dipelihara dalam kolam pendederan dan pembesaran kelangsungan hidupnya dapat mencapai 90%. Persentase tersebut lebih tinggi dibandingkan ikan nila dan ikan mas yang kelangsungan hidupnya paling tinggi 80%. Selain itu, bawal dapat dipelihara dalam kepadatan tinggi.

Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagai ikan konsumsi dan cocok untuk dibudidayakan. Usaha budidaya ternak ikan bawal pun sudah banyak dikem- bangkan di banyak daerah. Dan usaha pembesaran untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi atau ukuran yang disenangi oleh konsumen. Pembesaran ikan bawal dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen, baik secara monokultur maupun polikultur. Ikan Bawal mempunyai beberapa keistimewaan antara lain: Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik. Disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging ikan Gurami.

Secara finansial, usaha budidaya ikan bawal air ta- war (Colossoma macropomum), cukup menggiurkan karena proses produksi dapat berlangsung cukup singkat, pemijahan (jual larva) sekitar 2-3 minggu, pembenihan (jual benih) sekitar 1-2 bulan dan pembesaran (jual ukuran konsumsi) sekitar 3-5 bulan. Secara ekologi, ikan ini dianggap sebagai "perusak" karena dapat menjadi predator bagi ikan lain dan mengancam kelestarian biodiversitas ikan asli perairan Indonesia. Apakah kita murni seorang pengusaha ikan (tengkulak atau bakul), penyelamat lingkungan (conservationist) atau- kah pembudidayaan ikan (aquaculturist)?

Usaha pembesaran dilakukan dengan maksud untuk memperoleh ikan ukurankonsumsi atau ukuran yang senangi oleh konsumen. Pembesaran ikan bawaldapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen, baik secaramonokultur maupun polikultur. Bawal air tawar saat ini banyak diminati sebagaiikan konsumsi dan cocok untuk dibudidayakan di Kabupaten Magelang. Ikan Bawal mempunyai beberapa keistimewaan antara lain:

• Pertumbuhannya cukup cepat.

• Nafsu makan tinggi serta termasuk pemakan segalanya (omnivora) yang condong lebih banyak makan dedaunan.

• Ketahanan yang tinggi terhadap kondisi limnologis yang kurang baik.

• Disamping itu rasa dagingnya pun cukup enak, hampir menyerupai daging ikan Gurami.

Jika ingin menggeluti bisnis budidaya ikan bawal air tawar ini pada dasarnya pembudidaya bisa memilih, apakah ingin budidaya benih, pembesaran, pemasaran, atau gabungan di antara pilihan tersebut. Pembesaran merupakan salah satu bagian budidaya ikan bawal air tawar yang sangat penting mempengaruhi nilai jual produk di pasaran. Secara teori khusus usaha pembesaran ikan bawal juga tergolong jenis ikan yang tidak 'sulit' untuk dibudidayakan. Tingkat kelangsungan hidup bawal air tawar cukup tinggi, sekitar 90%. Bahkan, ikan bawal ini mampu bertahan hidup dalam kolam yang tingkat kepadatannya tinggi. Makannya pun tidak rewel sebab hewan berjenis omnivora ini memiliki nafsu makan yang sangat besar.

Budidaya ikan bawal air tawar relatif mudah dilakukan. Pemijahan dapat dilakukan secara induced spawning: induk yang sudah matang gonad dirangsang dengan penyuntikan hormon kemudian dipijahkan secara alami. Tempat pemijahan cukup menggunakan kain hapa yang disimpan di dalam bak tembok ataupun di kolam. Telur yang dikeluarkan induk betina dan sudah dibuahi oleh sperma induk jantan dapat dipanen kemudian ditetaskan di dalam akuarium atau hapa penetasan.

Larva hasil penetasan dapat bertahan dengan yolksack yang dibawanya sampai 4-5 hari setelah penetasan sebelum kemudian diberi pakan Artemia. Cukup dengan pemberian 2-3 kali per hari selama hanya 2-3 hari, larva sudah dapat dijual atau ditebar ke kolam. Pendederan dan pembesaran di kolam relatif tidak sulit dilakukan. Pertumbuhan ikan relatif cepat meskipun memerlukan kandungan oksigen yang mencukupi melalui aliran air ke kolam. Pakan yang diberikan dapat beragam mulai dari pakan buatan, sisa-sisa sayuran, ikan yang lebih kecil bahkan sampai biji kapuk. Kemudahan-kemudahan tersebut telah mendorong para pengusaha ikan (baca: tengkulak atau bakul) memacu produksi ikan ini yang menyebabkan perkembangan budidayanya sedemikian cepat dan berkembang di banyak tempat bahkan cenderung tidak terkendali.

Beragam pakan yang dapat dimanfaatkan ikan ini nampaknya didukung oleh sifat biologis ikan itu sendiri, diantaranya memiliki gigi yang relatif tajam. Dengan kondisi seperti itu, secara alami, ikan ini cenderung bersifat predator terhadap ikan lain. Sifat tersebut diyakini dapat merusak kondisi ekologis lingkungan dimana ikan ini masuk sebagai ikan baru. Peluang tersebut diperbesar oleh kemungkinan ikan ini dapat berkembang, baik somatik maupun reproduksi, di perairan Indonesia karena adanya kemiripan dengan habitat aslinya di Amazon, yaitu berada di garis wilayah trofis. Bukti perkembangan somatik sudah nampak dengan ditemukannya ikan ukuran relatif besar di sungai/waduk sedangkan perkembangan reproduksi sampai pemijahan secara alami di perairan bebas belum dapat dibuktikan. Namun demikian, bukti perkembangan somatik kemudian juga dikaitkan dengan adanya kerusakan wadah budidaya yang diakibatkan ikan ini, diantaranya jebolnya keramba jaring apung di waduk. Berdasar kekha- watiran atas kondisi tersebut, kemudian memunculkan berbagai rekomendasi/pendapat dari para penyelamat lingkungan (conservationist) untuk melarang budidaya ikan arwana ini di Indonesia.

Tentu, perlu upaya bijak untuk dapat memanfaat- kan kelebihan ikan ini sebagai sumber pendapatan bagi para pembudidaya ikan dengan tetap menjaga kelestarian sumberdaya ikan asli dan habitat perairan kita. Produksi benih hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan para segmen pembesaran sehingga tidak ada lagi benih yang dibiarkan hidup di kolam, yang akhirnya lepas ke perairan umum tanpa kendali.

Proses pendederan di kolam juga perlu diperhati- kan agar tidak ada lagi benih ikan ini yang tercampur ke ikan lain, misalnya nila atau mas, yang kemudian ikut terbawa ke keramba jaring apung dan dapat merusak jaring dari dalam. Perkembangan kemampuan reproduksi secara alami di perairan bebas juga perlu diteliti secara akurat untuk memastikan kemungkinan tingkat perkembangan ikan ini di perairan Indonesia, sejalan juga dengan penelitian terhadap kemampuan ikan ini untuk merusak keramba jaring apung dari luar. Lebih lanjut, perlu juga diteliti kemungkinan ikan ini dapat mendesak ikan lain pada suatu relung yang sama, seperti yang diyakini telah terjadi pada kasus lele yang mendesak relung lele lokal. Upaya-upaya itulah yang seharusnya dapat dijawab oleh pembudi- daya ikan (aquaculturist).

Subscribe...

Masukkan e-mail untuk mendapatkan artikel terbaru

Atau follow kami di :

Tentang Taman Pustaka

Taman Pustaka adalah website yang membahas tentang pelajaran sekolah, madrasah dan pengetahuan umum. Taman Pustaka juga sebagai media pembelajaran bagi para siswa, santri, mahasiswa, serta masyarakat umum yang ingin mengembangkan pengetahuan. pada setiap artikel di taman pustaka di lengkapi gambar dan video agar kandungan materi dalam artikel dapat lebih mudah dipelajari.