Belajar Dari Mana Saja di tamanpustaka.com

Mulai Belajar

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XII

Tanggung Jawab Manusia Terhadap Keluarganya Dan Masyarakat 1

ELY ZULAIKHA, 30 - Nopember - 2020 3427

tanggung jawab manusia terhadap keluarga tanggung jawab manusia terhadap masyarakat sejarah kebudayaan islam tanggung jawab manusia umar bin khattab keluarga Kewajiban terhadap Diri dan Keluarga Q.S. At-Tahrim : 6 Q.S. Taha: 132 Malik bin Baihaqi


blogs-images

Salah satu kebiasaan Umar bin Khattab yaitu melaksanakan salat malam sekuat tenaga sampai hampir tiba waktu fajar.Lalu Umar membangunkan anggota keluarganya dan menyuruh mereka untuk salat dan membaca surah At-Taha: 132. Allah SWT juga memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk menjalin dengan sang khalik dengan tetap mengerjakan salat dan memperkokoh batinnya dengan sabar dan tabah.

Daftar Isi :

Kewajiban terhadap Diri dan Keluarga

  1. Q.S. At-Tahrim : 6

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُون

Artinya : 

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At-Tahrim: 6)

Maksud dari surah At-Tahrim yaitu orang-orang mukmin bisa menciptakan keluarga yang sejahtera dan diridhai Allah SWT. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat ataupun negara. Maka dari itu, untuk mewujudkan masyarakat yang aman, nyaman, damai, tentetam, dan sejahtera perlu dilakukan pembinaan dari keluarga dahulu. Jika setiap anggota keluarga telah terbina menurut ketentuan-ketentuannya, maka akan tercipta masyarakat yang swasembada, terpenuhi segala kebutuhan materi dan spiritual.

Seorang kepala keluarga harus membina dan bertanggung jawab atas keluarganya, jika dia tidak mau melakukan untuk anggota keluarganya, diancam siksa neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Allah SWT menjelaskan bahwa yang bertugas menjaga pintu neraka adalah malaikat yang berwatak keras dan fisiknya yang perkasa. Barang siapa yang berdosa niscaya akan dimasukkan ke dalam neraka. 

Dinyatakan dalam suatu riwayat bahwa ayat ini turun ketika Umar bin Khattab bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, kami sudah menjaga diri kami. Lalu bagaimana cara kami menjaga keluarga kami?” Rasulullah menjawab, “Larang mereka mengerjakan sesuatu yang kamu dilarang mengerjakannya. Dan ajaklah mereka kepada sesuatu yang kamu diperintahkan kepada Allah SWT untuk mengerjakannya.”

  1. Q.S. Taha: 132

وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَاۗ  لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًاۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى

Artinya :

“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.” (Q.S. Taha: 132)

Dalam surah At-Taha ayat 132, Nabi Muhammad SAW diperintahkan oleh Allah SWT untuk mengajak keluarganya melaksanakan salat, karena s itu menjadi bukti keimanan seseorang kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW pernah menyatakan bahwa salat itu menjadi tiang agama. “Barangsiapa yang mendirikan salat berarti telah menegakkan agama dan siapa yang meninggalkan salat berarti telah menghancurkan agama. Itulah sebabnya, yang pertama-tama dipertanggungjawabkan oleh manusia di akhirat nanti adalah pelaksanaan salatnya.”

Baca Juga : Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XII

Walaupun salat dilaksanakan beberapa menit saja, namun ternyata masih banyak umat Islam yang tidak melaksanakannya dengan sempurna. Dalam melaksanakan salat, harus penuh kesabaran dan diajarkan sejak dini sehingga tebiasa dan akan terasa ringan. Dalam suatu hadis disebutkan: 

مُرُوا اَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ اَبْنَاءُ سَبْعٍ وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَاوَهُمْ اَبْنَاءُ عَشْرٍ (رواه الترمذى عن عبد الملك بن الربيع)

Artinya: 

“Perintahkanlah kepada anak-anak kamu sekalian untuk mengerjakan salat sejak usia tujuh tahun. Dan ketika sudah memasuki usia sepuluh tahun, pukullah (sebagai sanksi) apabila meninggalkannya.” (H.R. Tirmidzi fari Abdul Malik bin Rabi’)

Dalam suatu riwayat  Malik bin Baihaqi dari Aslam menjelaskan, salah satu kebiasaan Umar bin Khattab yaitu melaksanakan salat malam sekuat tenaga sampai hampir tiba waktu fajar.Lalu Umar membangunkan anggota keluarganya dan menyuruh mereka untuk salat dan membaca surah ini.

Ada nilai-nilai positif dalam ajaran salat untuk kehidupan manusia, seperti menanamkan sikap selalu dekat dengan Tuhannya, sikap disiplin, kebersamaan, dan yang lainnya.

Demikian amanat Allah SWT kepada Rasul-Nya sebagai bekal menghadapi perjuangan yang berat, yaitu menjalin hubungan dengan sang khalik terlebih dahulu dengan tetap mengerjakan salat dan memperkokoh batinnya dengan sikap tabah dan sabar. Selain itu, isi rumah tangga dan keluarganya juga harus punya sikap tabah dan sabar. Dengan demikian rasa tabah berjuang akan muncul agar tidak diperdayai oleh godaan-godaan dunia, seperti harta, pangkat, dan kedudukan. Beliau yakin inilah cara terbaik di hadapan Allah SWT dan akan diberi rezeki yang cukup, sebab Allah tidak menuntut balasan rezeki. Akan tetapi, Allah menjanjikan kebaikan seseorang yang memelihara ketakwaanya.

Amanat-amanat ini dipraktikkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya sehingga mereka sukses dalam berjuang. Benar saja, dalam masa kurang dari 33 tahun saja Islam sudah berkembang dengan jaya hampir ke seluruh jazirah Arab. Islam menjadi agama Allah yang paling tinggi dan mulia.

kewajiban terhadap diri dan keluarga

 

Sumber


1 A. Mustofa Hadna, Ayo Mengkaji Al-Qur’an dan Hadis untuk Madrasah Aliyah Kelas VII, (Jakarta: Penerbit Erlangga 2010) hlm. 20

2 A. Mustofa Hadna, Ayo Mengkaji Al-Qur’an dan Hadis untuk Madrasah Aliyah Kelas VII, (Jakarta: Penerbit Erlangga 2010) hlm. 22

3 A. Mustofa Hadna, Ayo Mengkaji Al-Qur’an dan Hadis untuk Madrasah Aliyah Kelas VII, (Jakarta: Penerbit Erlangga 2010) hlm. 22

Subscribe...

Masukkan e-mail untuk mendapatkan artikel terbaru

Atau follow kami di :

Tentang Taman Pustaka

Taman Pustaka adalah website yang membahas tentang pelajaran sekolah, madrasah dan pengetahuan umum. Taman Pustaka juga sebagai media pembelajaran bagi para siswa, santri, mahasiswa, serta masyarakat umum yang ingin mengembangkan pengetahuan. pada setiap artikel di taman pustaka di lengkapi gambar dan video agar kandungan materi dalam artikel dapat lebih mudah dipelajari.