Belajar Dari Mana Saja di tamanpustaka.com
Mulai BelajarELY ZULAIKHA, 02 - Agustus - 2023 1206
pertumbuhan tumbuh Perkecambahan epigeal Perkecambahan hipogeal Fase Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan Pertumbuhan Primer Pertumbuhan Sekunder
Pernahkah kamu melihat pohon cabai? Kira-kira bagaimana biji cabai dapat tumbuh mejadi tanaman yang rimbun dan berbuah banyak? Karena cabai mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan. Sebagai makhluk hidup, manusia, hewan, dan tumbuhan sama-sama mengalami masa tumbuh dan berkembang. Lalu apa saja yang bisa kita ketahui tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup? Mari kita bahas pertumbuhan dan berkembangan pada bagian 1
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya tinggi, volume, atau massa tubuh pada makhluk hidup yang bersifat kuantitatif (bisa diukur dan dihitung dengan angka). Salah satu contoh terjadinya pertumbuhan yaitu bertambahnya tinggi batang dan jumlah daun yang dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Pertumbuhan tumbuhan tidak dibatasi oleh umur selama kebutuhannya terpenuhi, sedangkan pertumbuhan hewan dan manusia dibatasi karena pertumbuhan hewan dan manusia akan berhenti.
Perkembangan menjadi proses perubahan bentuk makhluk hidup menuju masa dewasa, ditandai dengan mulai berfungsinya alat-alat perkembangbiakan. Perkembangan makhluk hidup bersifat sistematis, progresif, dan berkesinambungan, yang artinya perkembangan akan terus berlangsung hingga makhluk hidup tersebut mati.
Tumbuhan akan mengalami beberapa fase pertumbuhan dan perkembangan, yaitu:
Perkecambahan merupakan awal dari pertumbuhan benih. Perkecambahan adalah proses perubahan fisiologis biji dari bentuk dorman ke bentuk semai setelah mengalami perkembangan sejenis itu, mulanya ditandai dengan pembentukan radikula, kaulikulus, dan plumula. Proses terjadinya perkecambahan yaitu berakhirnya masa dormansi biji. Dormansi biji merupakan suatu keadaan biji yang masih hidup namun tidak aktif, kondisi biji kurang lembab dan gagal berkecambah selama periode waktu tertentu. Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak mendukung metabolisme dan pertumbuhan biji.
Berdasarkan posisi kotiledonnya, perkecambahan dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkecambahan epigeal dan perkecambahan hipogeal.
1) Perkecambahan epigeal
Perkecambahan epigeal adalah proses pertumbuhan biji yang ditandai dengan naiknya kotiledon ke atas permukaan tanah. Saat proses ini berlangsung, maka kotiledon akan berfotosintesis menggantikan daun yang belum terbentuk. Tanaman yang mengalami proses perkecambahan epigeal diantaranya, kacang merah, kacang hijau, bunga matahari, dan pepaya.
Ciri dari perkecambahan epigeal yaitu radikula yang pertama tumbuh akan membentuk hipokotil, plumula muncul saat sampai di permukaan, hipokotil yang bermula berbentuk subuah loop lalu memanjang dengan mengangkat kotiledon ke permukaan tanah, kotiledon yang telah naik ke permukaan tanah akan menjadi daun pertama dan diikuti oleh perkembangan plumula.
2) Perkecambahan hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah proses pertumbuhan biji yang ditandai dengan tertinggalnya kotiledon di dalam tanah. Kejadian ini dikarenakan awal pertumbuhan embrio di bagian epikotil tumbuh lebih panjang dibanding hipokotil. Dalam hal ini, tunas plumula yang naik ke atas tanah, sedabngkan kotiledon tetap berada di dalam tanah. Tanaman yang mengalami proses perkecambahan hipogeal diantaranya jagung, kelapa, gandum, dan padi.
Ciri dari perkecambahan hipogeal yaitu kotiledon tertinggal di dalam tanah, plumula naik ke atas tanah, radikula dapat muncul dan berkembang membentuk akar.
Pertumbuhan primer dapat menyebabkan pohon bertambah tinggi ataupun panjang, dan ini terjadi pada semua tumbuhan. Jaringan meristem mengalami pertumbuhan dengan cara membelah diri secara mitosis dan terus menerus yang menyebabkan bertambahnya sel-sel baru. Pertumbuhan primer terjadi karena adanya aktivitas meristem apikal. Pertumbuhan ini terdapat di tiga daerah, yaitu daerah pembelahan (proliferasi), pemanjangan (elogansi), dan daerah diferensiasi.
Pertumbuhan sekunder terjadi akibat aktivitas meristem lateral, berupa kambium vaskuler dan kambium gabus. Sedangkan proses pertumbuhan sekunder dimuali dari aktivitas kambium vaskuler. Sel kambium yang mengalami pembelahan ke arah luar akan membentuk floem sekunder, sementara pembelahan ke arah dalam akan membentuk xylem sekunder. pembelahan sel-sel kambium vaskuler menghasilkan pertambahan diameter batang. Pembelahan kambium floem dan xylem sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Ketika musim kemarau, kambium tidak aktif. Walaupun aktif, kambium hanya membentuk sel-sel xylem berdiameter kecil. Pada musim hujan, kambium akan membentuk sel-sel xylem berdiameter besar. Perbedan ini yang mengakibatkan berbentuknya lingkaran-lingkaran atau lingkaran tahun pada penampang melintang batang. Lingkaran tahun dapat digunakan untuk menentukan umur suatu pohon dengan cara melihat jumlah lingkaran tahunnya.
Kambium gabus adalah jaringan pelindung yang menggantikan jaringan yang rusak (epidermis). Pada jaringan kambium gabus terdapat felogen yang bersifat meristematik. Aktivitas felogan mengakibatkan pembelahan ke arah dalam membentuk feloderma dan ke arah luar membentuk felem.
Tentang Taman Pustaka
Taman Pustaka adalah website yang membahas tentang pelajaran sekolah, madrasah dan pengetahuan umum. Taman Pustaka juga sebagai media pembelajaran bagi para siswa, santri, mahasiswa, serta masyarakat umum yang ingin mengembangkan pengetahuan. pada setiap artikel di taman pustaka di lengkapi gambar dan video agar kandungan materi dalam artikel dapat lebih mudah dipelajari.