Belajar Dari Mana Saja di tamanpustaka.com

Mulai Belajar
KABAR PENDIDIKAN

Literasi Masyarakat Indonesia Masih Rendah, Begini Dampaknya Di Tengah Keriuhan Tanah Air !

Silvi Novitasari, 15 - Oktober - 2020 2520

Literasi masyarakat Indonesia dampak literasi dampak literasi rendah di Indonesia literasi adalah literasi di era digital kabar pendidikan kondisi literasi Indonesia


blogs-images

 

Berbicara masalah literasi, ada kalanya kita dibuat sedikit miris. Pasalnya, beberapa fakta dan penelitian menyebutkan bahwasannya tingkat literasi masyarakat Indonesia masih rendah. Tak hanya itu, menurut penelitian dan survey yang berjudul World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016, tingkat literasi Indonesia menduduki peringkat bawah yakni ke 60 dari 61 negara. Meskipun memang, jika dilihat dari penelitian tahun 2018 minat membaca masyarakat menjadi naik ke posisi 17 dari sebanyak 30 negara.

Namun, minat membaca dan kemampuan literasi tidak bisa jika harus disamakan. Pasalnya, literasi ini tidak hanya dinilai dari kemampuan dan minat membaca saja. Namun juga kemampuan dalam memahami setiap apa yang dibaca. Apalagi kemampuan literasi ini dinilai sangat penting bagi masyarakat. Terlebih jika nilai literasinya rendah, bisa memberikan dampak yang buruk baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Daftar Isi :

Apa itu Literasi dan Bagaimana Kondisinya di Indonesia?

kabar pendidiksn

Perlu diketahui, literasi adalah sebuah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang. Tidak hanya terbatas pada kemampuan untuk membaca saja, namun juga menulis, berbicara, menghitung, serta mampu memecahkan masalah yang ada di kehidupan sehari-harinya. Itulah mengapa, literasi ini punya peranan yang sangat penting karena tidak bisa terlepas dari kemampuan berbahasa seseorang di suatu negara.

Di Indonesia, sudah mulai banyak gerakan-gerakan yang mendukung pertumbuhan literasi di kalangan masyarakat. Meskipun, kebanyakan masyarakat seringkali merasa bingung dari mana sebetulnya kemampuan literasi ini perlu ditanamkan. Apakah memang dari perpustakaan yang ada, sekolah-sekolah, atau melalui gerakan nasional? Atau bahkan, dari kesadaran diri sendiri? Apalagi di era digital saat ini yang mana masyarakat bukan hanya dituntut untuk berliterasi secara umum, namun juga literasi secara digital. Pasalnya, hampir semua aspek saat ini dilakukan melalui media digital.

Banyak orang berpendapat, literasi di era digital lebih sulit. Pasalnya, berbagai informasi bisa dengan mudah tersebar ke seluruh pelosok negeri. Tak tanggung-tanggung, penyampaian informasi inipun bisa dilakukan dalam proses yang sebentar bahkan bisa dihitung satuan detik. Seperti misalnya pada kasus pemberitaan pengesahan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja sepekan lalu. Semua informasi beredar bahkan hampir ditelan mentah oleh masyarakat tanpa memperhatikan bagaimana kenyataannya.

Dampak Literasi yang Rendah

Rendahnya literasi masyarakat Indonesia, harus menjadi keprihatinan dan pusat perhatian tersendiri bagi semua orang. Jika minimnya literasi ini terus dibiarkan, bisa memicu beberapa dampak yang cukup buruk bagi bangsa. Apa saja dampak literasi rendah di Indonesia tersebut?

1. Kekacauan Karena Banyaknya Berita Bohong

Sudah bukan rahasia, Indonesia seringkali diterpa oleh pemberitaan dan informasi yang hoax atau tidak benar. Seperti persoalan UU Omnibus Law beberapa waktu ini, banyak sekali orang yang sengaja menyebarkan berita bohong. Parahnya lagi, orang yang menerima informasi tersebut malah langsung menyebarkannya sehingga lebih meluas. Hal ini merupakan bukti bahwa memang kemampuan literasi masyarakat Indonesia masih rendah.

Ketika kemampuan literasi seseorang cukup mumpuni, semestinya dia tidak akan langsung membagikan informasi jika memang fakta atau kebenarannya belum jelas. Sebaliknya, justru ia malah mencari tahu bagaimana informasi yang sebenarnya. Kemudian, yang disebarkannya itu adalah informasi yang sudah benar dan valid. Dengan begitu, masyarakat lain tidak akan mudah terprovokasi terhadap berita hoax yang bisa memicu perdebatan bahkan kerusuhan.

2. Pendidikan yang Tidak Optimal

Pemahaman tentang literasi sangatlah penting. Apalagi hal ini erat kaitannya dengan pendidikan dan bagaimana proses pendidikan itu terjalin dengan baik. Ketika kemampuan literasi masyarakat Indonesia belum mumpuni, bisa berdampak pada pendidikan yang tidak optimal. Maksudnya, meskipun banyak anak-anak yang sekolah bahkan hingga ke jenjang yang sangat tinggi, namun jika tidak memiliki kemampuan literasi yang baik, ilmu yang mereka miliki tidak bisa dikembangkan lebih jauh.

3.  Post Truth yang Lebih Dominan

Seperti sebelumnya dibahas mengenai informasi hoax, rupanya pemahaman literasi pun akan sangat erat berkaitan dengan post truth di era digital. Penting diketahui, post truth ini merupakan sebuah masa yang mana realitas objektif atau fakta yang sesungguhnya tidak lagi dominan dalam memberikan pengaruh terhadap opini masyarakat. Namun, opini publik lebih banyak didominasi karena kepercayaan atau ketertarikan emosional yang digiring oleh seseorang/sesuatu yang punya dukungan lebih banyak dari masyarakat umum.

Hal ini pun merupakan dampak dari rendahnya kemampuan literasi masyarakat Indonesia. Dimana masyarakat lebih memilih percaya pada suara terbanyak jika dibandingkan dengan realitas yang sesungguhnya. Ketika marak pemberitaan Undang-Undang Omnibus Law pun, kebanyakan masyarakat percaya sebuah informasi karena banyak yang menyebarkan. Padahal, jika kemampuan literasi masyarakat tinggi, dia bisa jadi tidak langsung percaya. Karena harus terlebih dahulu mencari bagaimana realitas objektifnya.

Selain beberapa dampak tersebut, tentunya masih banyak dampak lain yang bisa dipicu oleh rendahnya literasi ini. Beberapa lainnya seperti kebodohan di masyarakat yang tidak berujung akibat sulitnya untuk tertib, tingkat produktivitas yang rendah karena cenderung tidak bisa mengoptimalkan atau mengaktualisasikan potensi diri dengan baik, kemiskinan yang lebih luas akibat kompetensi yang rendah, dan tentunya bisa berdampak pada realitas yang semakin memudar.

Melihat beberapa dampak yang cukup banyak serta tidak main-main, tentu meningkatkan kemampuan literasi masyarakat Indonesia sangatlah penting. Namun, itu pun harus mulai ditanamkan melalui kesadaran diri sendiri. Mulai biasakan anak-anak untuk memahami sesuatu dengan baik, dan pastikan bahwa gerakan-gerakan literasi di masyarakat atau sekolah semakin diperbanyak dan dioptimalkan.

Sumber


*) Dikutip dari berbagai sumber

Subscribe...

Masukkan e-mail untuk mendapatkan artikel terbaru

Atau follow kami di :

Tentang Taman Pustaka

Taman Pustaka adalah website yang membahas tentang pelajaran sekolah, madrasah dan pengetahuan umum. Taman Pustaka juga sebagai media pembelajaran bagi para siswa, santri, mahasiswa, serta masyarakat umum yang ingin mengembangkan pengetahuan. pada setiap artikel di taman pustaka di lengkapi gambar dan video agar kandungan materi dalam artikel dapat lebih mudah dipelajari.