Belajar Dari Mana Saja di tamanpustaka.com

Mulai Belajar
KABAR PENDIDIKAN

Mendikbud Mulai Memperkenalkan Asesmen Nasional Sebagai Pengganti Ujian Nasional

Ukhti Febiana Mufridah, 14 - Oktober - 2020 1546

Asesmen nasional Ujian Nasional 2021 Nadiem Makarim Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Sistem Penilaian Perubahan Ujian Nasional 2021


blogs-images

 

Nadiem Makarim mulai memperkenalkan perubahan Ujian Nasional dengan Kebijakan Asesmen Nasional melalui channel youtube resmi Kemendikbud RI. Asesmen nasional rencananya akan diterapkan pada tahun 2021. Mulai tahun ajaran 2020/2021 Ujian Nasional akan diganti dengan Asesmen Nasional. Perubahan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah berstandar Nasional menjadi penanda dimulainya perubahan paradigma evaluasi dalam pendidikan.

Definisi Asesmen nasional yang dikutip dalam laman resmi kemendikbud dapat diartikan sebagai proses pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah dan program kesetaraan jenjang sekolah dasar dan menengah. Kebijakan Asesmen Nasional membuat penilaian tidak lagi terfokus pada individu saja akan tetapi juga evaluasi pada sistem, input, proses dan hasil belajar.  Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen Kompetensi Minimum, survey karakter, dan survey lingkungan belajar.

Asesmen kompetensi minimum (AKM) dirancang untuk mengukur capaian kognitif dari literasi dan numerasi. Hal ini dikarenakan kompetensi literasi dan numerasi merupakan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Kemampuan literasi mencakup kemampuan bahasa, membaca, menganalisis suatu teks. Ketika siswa mampu melakukan literasi yang baik, diharapkan siswa bisa membedakan informasi yang benar dan informasi yang palsu. Selain itu, dengan kemampuan literasi siswa diharapkan dapat memahami serta menganalisis suatu teks yang dibacanya. Kemampuan numerasi terkait dengan kemampuan dalam berhitung dan matematika. Kemampuan numerasi mampu mencerminkan kemampuan siswa dalam berlogika. Kompetensi literasi dan numerasi membantu siswa untuk berfikir dan menganalisis informasi yang tertulis atau kualitatif dan informasi yang berbentuk angka atau kuantitatif. Kemampuan literasi dan numerasi menjadi dasar bagi siswa untuk mencerna semua mata pelajaran yang dipelajari.

Survey karakter untuk mengukur capaian  siswa dari hasil belajar sosial-emosional berupa pilar karakter yang diintegrasikan dalam mata pelajaran. Survey karakter mencakup aspek-aspek karakter yang diajarkan kepada siswa. Karakter-karakter tersebut seperti karakter pembelajar, gotong royong, kejujuran, dan kedisiplinan. Terdapat enam indikator utama dalam survey karakter yaitu Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, Kebhinekaan global, Kemandirian gotong royong, kreativitas dan bernalar kritis.

Survey lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di sekolah.  Nadime menyampaikan bahwa Asesmen Nasional yang akan dilaksanakan pada tahun 2021 akan dijadikan pemetaan dasar dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan. Kemendikbud memiliki peran untuk membantu sekolah dan dinas pendidikan dengan menyediakan laporan hasil asesmen yang menjelaskan profil kekuatan sekolah dan menunjukkan area yang perlu diperbaiki di sekolah.

Berbeda dengan Ujian Nasional, dalam UN semua siswa wajib mengikutinya tapi dalam pelaksanaan asesmen nasional tidak semua siswa mengikutinya. Kemendikbud menerangkan bahwa dalam pelaksanaan asesmen nasional ini responden siswa akan dipilih secara acak dengan jumlah maksimal 30 orang untuk murid di jenjang pendidikan dasar (SD/MI), 45 Murid di tingkat pendidikan SMP/MTS, dan 45 Murid di tingkat pendidikan SMA/SMK/MA. Sementara untuk responden pada satuan pendidikan kesetaraan yaitu semua siswa yang terdaftar sebagai peserta Paket A, Paket B serta Paket C.

Webinar terkait dengan Asesmen dan pembelajaran literasi dan numerasi di masa pandemi dapat disaksikan melalui channel youtube Balitbang Kemendikbud. Tenaga pendidik dapat mempelajari proses asesmen secara detail melalui video dari channel youtube Balitbang melalui tautan berikut ini :

Koordinator Analisis dan penelitian pusat asesmen dan pembelajaran, Rahmawaty menyampaikan terdapat lima prinsip yang harus ada dalam proses asesmen diantaranya valid, reliabel atau konsisten, adil, fleksibel dan memberikan umpan balik untuk pembelajaran.  Nadiem menyampaikan kepada orang tua, guru dan siswa untuk tidak perlu cemas dan mengkhawatirkan perubahan ini. Tidak ada persiapan khusus yang harus dilakukan untuk menghadapi asesmen kompetensi di tahun 2021 ini. Asesmen Nasional bukan menjadi penilaian siswa secara individu seperti Ujian Nasional, tapi bertujuan untuk mengukur perkembangan kualitas pembelajaran.Kebijakan Asesmen nasional dapat menjadi dasar untuk menganalisis kebutuhan sekolah sehingga dana, SDM atau bantuan lain dari kemendikbud dapat terlaksana dengan tepat sasaran.

Mari kita dukung bersama program asesmen yang telah di rencanakan pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sehingga berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta.

kabar pendidikan

Sumber


*) Dikutip dari berbagai sumber

Subscribe...

Masukkan e-mail untuk mendapatkan artikel terbaru

Atau follow kami di :

Tentang Taman Pustaka

Taman Pustaka adalah website yang membahas tentang pelajaran sekolah, madrasah dan pengetahuan umum. Taman Pustaka juga sebagai media pembelajaran bagi para siswa, santri, mahasiswa, serta masyarakat umum yang ingin mengembangkan pengetahuan. pada setiap artikel di taman pustaka di lengkapi gambar dan video agar kandungan materi dalam artikel dapat lebih mudah dipelajari.