Belajar Dari Mana Saja di tamanpustaka.com

Mulai Belajar
TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Mengenal High Order Thinking SKills (HOTS)

Aristo Bharata, 08 - Februari - 2020 5688

hots high order thinking skills pembelajaran kognitif afektif psikomotorik


blogs-images

mengenal high order thinking skilis

Istilah High Order Thinking Skills (HOT) adalah cara berpikir pada tingkat  yang lebih tinggi daripada menghafal, atau  menceritakan kemabali sesuatu yang diceritakan orang lain yang di definisikan oleh Alice Thomas dan Glenda Thorne dalam artikelnya yang berjudul How to Increase Higher Order Thinking (2009).

High Order Thinking awalnya ditentukan berdasarkan Taksonomi Bloom yang mengkategorikan berbagai tingkat pemikiran, mulai dari terendah hingga yang paling tinggi, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Dalam buku Taxonomy of Educational Objectives (1956), Benjamin S.Bloom  dkk. Konsep Taksonomi  Bloom sejatinya  merupakan tujuan-tujuan pembelajaran yang terbagi dalam tiga ranah. Ketiga ranah tersebut adalah Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik. Kognitif merupakan keterampilan mental (pengetahuan), Afektif merupakan ranah emosi (sikap dan perasaan),dan Psikomotorik merupakan kemampuan fisik (keterampilan).

Tujuan belajar ini disebut juga sebagai tujuan akhir pembelajaran. Setelah menjalani proses pembelajaran tertentu, siswa diharapkan mampu mengimplementasikan keterampilan, pengetahuan, atau  sikap yang baru di lingkungannya.

Level kemampuan berpikir yang dibagi menjadi level rendah dan tinggi,  merupakan bagian dari  salah satu ranah yang dikemukakan bloom, yaitu ranah kognitif. Sedangkan afektif dan psikomotorik memiliki tingkatan sendiri.

Pada 2001, ranah kognitif direvisi oleh Lorin Anderson, David Krathwohl, dkk. Urutannya berubah menjadi  (1) Remember(mengingat), (2) Understand (memahami), (3) Apply (menerapkan), (4) Analyze (analisis), (5)  Evaluate (evaluasi), dan (6) Create (mencipta).

Berdasarkan urutan tersebut kemampuan berpikir dibagi menjadi 2 kategori yaitu LOTS (Low Order Thinking Skill) dan HOTS (High Order Thinking Skills). Untuk LOTS atau kemampuan berpikir tingkat rendah dapat disebut juga pondasi berpikir dimulai dari level 1 sampai 3. Sedangkan untuk HOTS atau kemampuan berpikir tingkat tinggi dimulai dari level 4 sampai 6.

HOTS adalah tujuan akhir pembelajaran yang dicapai melalui pendekatan, proses dan metode pembelajaran. Bila proses  pembelajaran dirancang untuk mencapai tingkatan berpikir tingkat tinggi, maka kata-kata kerja yang direkomendasikan dalam Taksonomi  Bloom dapat diadopsi sebagai tujuan belajar untuk menentukan proses pembelajaran yang akan dijalani peserta didik.

HOTS bisa dicapai apabila guru dapat mengajar di kelas dengan metode-metode yang inovatif dan kreatif.  Dengan guru yang inovatif dan kretif maka  para siswa akan terpacu dan mengikuti pola yang disampaikan guru pada saat proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena saat ini adalah era dimana siswa tidak hanya dituntut untuk pintar saja tapi juga cerdas dan berkarakter. Tentunya dalam pembelajaran perlu dibiasakan berpikir kreatif dan kritis.

Pada intinya penerapan Pembelajaran HOTS adalah berfokus pada pertanyaan, menganalisis argumen dan data, mendefinisikan konsep, menentukan kesimpulan, menggunakan analisis logis, memproses dan menerapkan informasi, dan menggunakannya untuk memecahkan masalah.

Karena itu guru tidak boleh hanya sekedar menyodorkan buku bahan ajar dan LKS saja dengan tujuan untuk mengingat informasi yang disampaikan  oleh guru. Guru dituntut menjadi bank data dan informasi bagi murid, maka  dari itu guru harus memiliki  banyak referensi untuk disampaikan ke murid, guru dituntut menguasai banyak metode pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran.

Dengan penerapan High Order Thinking Skills, pemerintah mengharapkan para murid dapat mencapai kompetensi kritis (critical thinking), kreatif dan inovasi (creative and innovative), kemampuan berkomunikasi  (communication skills), kemampuan bekerja sama (collaboration skills), dan kepercayaan diri (confidence).

Lima hal tersebut menjadi target karakter peserta didik karena lima kompetensi tersebut merupakan kecakapan abad ke 21. Pemerintah juga berharap Keterampilan  berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skills /HOTS) untuk diterapkan hal ini disebabkan karena masih rendahnya peringkat Programme for International Students Assessment (PISA) berdasarkan data yang di release oleh OECD pada 2018 dan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dibandingkan dengan negara lain. Sehingga standar soal ujian nasional dicoba ditingkatkan untuk mengejar ketertinggalan.

Ditulis Oleh : Aristo Bharata, S.Pd.SD

*dikutip dari berbagai sumber

Subscribe...

Masukkan e-mail untuk mendapatkan artikel terbaru

Atau follow kami di :

Tentang Taman Pustaka

Taman Pustaka adalah website yang membahas tentang pelajaran sekolah, madrasah dan pengetahuan umum. Taman Pustaka juga sebagai media pembelajaran bagi para siswa, santri, mahasiswa, serta masyarakat umum yang ingin mengembangkan pengetahuan. pada setiap artikel di taman pustaka di lengkapi gambar dan video agar kandungan materi dalam artikel dapat lebih mudah dipelajari.