PENDIDIKAN KARAKTER
Pendidikan Karakter Anak Yang Harus Diterapkan Sejak Dini
28 - Juli - 2023 606 Share :Pendidikan karakter anak itu perlu diterapkan sejak dini, bertujuan untuk mengarahkan minat dan dirinya. Kecerdasan anak juga perlu diasah untuk mengetahui bakatnya.

Daftar Isi
Pendidikan karakter anak sejak dini itu penting. Sebagai orang tua ataupun kerabat terdekat tentu anda mau menemaninya agar tumbuh besar dan memiliki kepribadian yang lebih matang. Tujuannya untuk mengarahkan minat dan dirinya. Apakah anda tau bahwa jiwa kompetitif anak sudah bisa terlihat dan diketahui arahnya kemana? Jika belum terlihat, tidak perlu khawatir. Hal tersebut bisa bisa diasah dengan perlahan dan sabar. Berikut cara melihat tipikal anak dengan jiwa kompetitif yang perlu diarahkan pendidikan karakternya.
- Sering Besar Kepala
Saat anak menyadari bahwa dirinya lebih unggul dari anak lain, sehingga menjadikannya sosok yang besar kepala. Pastinya anda tidak ingin ia dikucilkan dari teman-temannya karena sifatnya tersebut. Maka ingatkanlah anak agar tidak sombong dan membantu temannya yang kurang unggul. Ketika anda memberi pujian kepada anak, janganlah terfokus pada kemenangannya saja, sampaikan juga kerja keras, motivasi, dan pantang menyerahnya yang membuatnya berhasil.
- Menghukum Diri Sendiri
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa perasaan kalah unggul bisa membuat anak menghukum diri. Jika hal ini terjadi, berilah dukungan kepada anak agar ia tidak merasa sendiri.
Ketika anak terlihat frustasi karena kekalahannya, cobalah puji usahanya dan soroti hal-hal yang telah ia lakukan. Anda juga dapat mengalihkan fokusnya dari persaingan ke pengembangan keterampilan seni dan membangun kemampuan sosial.
- Tidak Menghargai Pesaing
Terkadang anak meyakinkan dirinya lebih baik dari orang lain tetapi dengan cara yang salah, contohnya meremehkan pesaing atau berbuat curang. Ajarkan anak rasa hormat, walaupun ia lebih berbakat, akan membantunya berkembang hingga dewasa nanti. Ajari anak untuk menyadari kesalahan dan menghargai orang lain. Dorong anak agar bersaing secara sehat, supaya ia belajar bangga dengan kemampuannya sendiri tanpa harus menjatuhkan orang lain.
A. Pendidikan Karakter dan Kecerdasan Anak
1. Kecerdasan Linguistik
Tipe kecerdasan anak ini mengarah pada kemampuan penggunaan bahasa melalui membaca, menulis, dan berbicara. Kecerdasan ini sangat menonjol dalam bermain kata, mengarang cerita, berpidato, dan gemar terlibat diskusi.
2. Kecerdasan Logika-Matematik
Jenis kecerdasan ini berhubungan dengan angka, matematika, dan logika dalam memahami berbagai pola yang terjadi pada kehidupan. Ia senang bereksperimen, bermain puzzle, menanyakan berbagai pertanyaan, mahir menganalisa orang lain, bahkan mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah.
3. Kecerdasan Visual Spasial
Kecerdasan anak jenis ini berhubungan dengan bentuk, desain, warna, pola, dan tekstur yang terlihat oleh mata. Mereka mahir dalam menggambar, melukis, membaca peta, dan visualisasi benda.
4. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan ini menonjol dalam bidang olahraga dan aktivitas fisik lainnya, seperti bersepeda, menari, dan menjaga keseimbangan tubuh. Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik dapat mengekspresikan diri melalui bahasa tubuh, dapat mencontoh gerakan dengan cepat, dan menyukai permainan yang memerlukan keterampilan fisik.
5. Kecerdasan Interpersonal
Anak yang memiliki kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain terutama teman dan teman kerja. Mereka memiliki kecerdasan untuk berkomunikasi dengan efektif, senang bekerja secara tim, mempunyai banyak teman, dan memiliki empati baik terhadap orang lain.
6. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan anak jenis ini memungkinkan anak untuk mengintrospeksi diri sendiri mengenai makna tujuan hidup, kepercayaan, emosi, dan spiritual diri sendiri. Anak yang memiliki kecerdasan ini lebih menyukai bekerja sendiri, quality time sendiri, mawas diri, memiliki kreativitas, dan bijaksana.
7. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan ini sangat tertarik dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan alam, tumbuh-tumbuhan, hewan, lingkungan, cuaca, dan yang lainnya. Mereka lebih menyukai kegiatan di luar ruangan, suka mengoleksi benda-benda alam seperti daun, serangga, dan senang memelihara hewan.
8. Kecerdasan Musikal
Anak yang memiliki kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk mengenali nada, bunyi, vibrasi, dan ketukan. Mereka yang menonjol dalam bidang ini menyukai musik dan suara-suara alam, seperti suara hujan, suara air, suara serangga, dan yang lainnya.
B. Mengenalkan Pendidikan Karakter Anak Sejak di Rumah
Sebenarnya karakter pendidikan anak bisa mulai diterapkan sejak di rumah. Sosialisasi primer bisa begitu krusial bagi tumbuh kembang anak menuju tahapan dewasa kelak. Orang tua sebagai sosok paling dekat dekat anak diharapkan dapat mendampinginya dengan baik. Pastinya banyak tantangan dalam mendidik dan membesarkan anak dalam mempersiapkan masa depannya yang berkualitas.
Di bawah ini cara-cara yang dapat dilakukan orang tua, yaitu:
- Orang tua wajib memberikan contoh positif saat berperilaku dengan anak.
- Orang tua harus membantu dan memperhatikan cara belajar anak.
- Cobalah memberikan respons pada setiap perilaku anak. Ketika dia berperilaku baik berilah pujian, ketika dia berperilaku kurang baik berilah pengertian dan pemahaman yang sesuai.
- Ajaklah anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan di sekitar rumahnya.
- Dampingi anak saat melihat berita dan menonton film.
- Berikan pengetahuan agama kepada anak mulai sejak dini.
Orang tua juga harus membatasi anak dalam bermain smartphone atau gawai pintar. Penelitian yang diterbitkan The Lancet Child & Adolescent Health, melibatkan sekitar 4,500 anak asal Amerika Serikat yang berusia 8 hingga 11 tahun. Penelitian ini mengamati aktivitas sehari-hari anak dan mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap kemampuan mental. Penelitian ini menemukan hasil hanya 5% anak yang memenuhi penggunaan gadget tidak lebih dari dua jam. Selebihnya 63% anak melakukan kegiatan fisik bermain gadget lebih dari dua jam. Penggunaan gadget secara terus-menerus dapat berpengaruh pada memori, daya ingat, dan bahasa.

ELY ZULAIKHA
Content Writer